Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ikhsanudin

Mahasiswa/Universitas Diponegoro

Penuhi Kebutuhan Protein Harian Guna Mencegah Stunting Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Demo Masak Bakso Ikan Bandeng

Diperbarui: 14 Agustus 2022   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ngijo, Semarang (30/7/2022) -- stunting memiliki hubungan yang erat dengan kurangnya asupan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupannya. Kurangnya asupan protein memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya stunting pada anak. Protein memiliki peran dalam proses pembentukan jaringan baru pada masa pertumbuhan serta perkembangan, memelihara, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak atau mati, dan menyediakan asam amino yang diperlukan dalam proses pembentukan enzim pencernaan dan metabolisme.

Ikan dapat digunakan sebagai salah satu sumber protein hewani dengan harga yang relatif terjangkau. Ikan bandeng sebagian besar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dikarenakan memiliki nilai gizi tinggi serta rasa yang lezat. Ikan bandeng mengandung protein tinggi sebesar 20-24%, asam amino, vitamin, dan mineral. 

Tingginya nilai gizi dari ikan ini menjadikannya sebagai salah satu sumber protein hewani dengan harga yang relatif terjangkau, namun dengan tingginya protein pada ikan bandeng juga menjadikannya untuk mudah mengalami kemunduran mutu, sehingga perlu dilakukan kegiatan diversifikasi seperti dengan mengolah daging ikan tersebut menjadi bakso. Bakso ikan merupakan jenis makanan yang terbuat dari adonan dari campuran berupa lumatan daging ikan, tepung dan bumbu-bumbu dan bahan tambahan lain.

Dokpri

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2022, Muhammad Ikhsanudin dari Departemen Teknologi Hasil Perikanan, FPIK melakukan program demonstrasi masak pembuatan bakso ikan bandeng, menginat tingginya kandungan protein pada ikan tersebut, selain itu bahan baku yang dibutuhkan cukup mudah untuk ditemui serta memiliki harga yang relatif cukup terjangkau. 

Kendala yang disampaikan oleh partisipan dari kegiatan ini adalan proses pengolahan yang membutuhkan alat khusus seperti food grinder guna mendapatkan hasil gilingan daging yang aman dikonsumsi, mengingat ikan bandeng memiliki jumlah duri yang tidak sedikit.

Demonstrasi masak pembuatan bakso ikan bandeng yang dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2022 di kediaman Bapak Rohadi selaku Ketua RW 4 pada pukul 15.30 WIB yang dihadiri oleh ibu-ibu dari setiap RT pada Dukuh Rejosari. Kegiatan demonstrasi tersebut berjalan lancar serta mendapatkan respon yang positif dari ibu-ibu yang menghadiri kegiatan tersebut. Partisipan dari kegiatan tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti kegiatan tersebut. Demonstrasi masak tersebut tidak hanya membahas proses pembuatan bakso ikan bandeng serta kandungan gizinya yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, namun partisipan juga mendapatkan produk jadi dari hasil olahan dari ikan bandeng tersebut.

Program ini diharapkan dapat menginspirasi serta inovasi ibu-ibu rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi hasil perikanan terutama ikan bandeng dengan melakukan kegiatan diversifikasi pada ikan tersebut, selain itu harapannya dengan dilakukannya kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian dari warga Rejosari dengan melakukan memproduksi serta memasarkan produk bakso ikan Bandeng.

Penulis: Muhammad Ikhsanudin/Teknologi Hasil Perikanan/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lokasi: Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang
DPL : Dra. Retno Hestiningsih, M. Kes
KKN TIM II Periode 2021/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline