Lihat ke Halaman Asli

Na Ra

Brave

Nasehatmu yang kini menjadi penguat hatiku

Diperbarui: 9 Desember 2020   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ibu,


Tak terasa 11 bulan berlalu aku sudah tak bisa mendengar nasehatmu yang selalu mengajarkan padaku agar selalu mendahulukan allah di atas segalanya dan selalu mengatakan padaku agar selalu menjadi orang yang bertaqwa.

Namun, kini aku merasa sendiri dan sepi tanpa engkau ibuk. Kadang aku masih sering mengeluarkan air mata disaat sendiri. Aku tidak mau air mataku terlihat oleh orang lain karena engkau yang mengajarkan padaku untuk selalu curhat dan berharap pada allah, engkau pun yang mengatakan bahwa “ jika kamu berharap pada manusia kamu akan kecewa tapi jika kamu berharap pada allah maka allah pasti akan menolong mu dan tidak akan membuatmu kecewa” nasehatmu begitu banyak tapi kalimat itulah yang sering kau berikan padaku.

Ibu, andai kau tau semenjak kepergian mu hari demi hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan berikutnya hatiku selalu menyebut namamu untuk mendoakan mu dan rinduku padamu hanya berbalas kan air mata tanpa bisa aku menyentuh ragamu yang selalu kau perjuangkan untukku. Aku tahu pengorbanan mu begitu luar biasa agar aku bisa menjadi manusia berguna dan engkaulah ibu yang selalu menyemangati ku untuk mengejar mimpi dan berusaha agar anakmu ini bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Kini keinginanmu telah terwujud, karena aku bisa melanjutkan pendidikan. 

Tapi buk, kadang aku merasa lemah apakah aku bisa berjuang tanpa ibu di sisiku, tanpa ibu yang dulu selalu bangun malam untuk mendoakan anak anaknya dan tanpa ibu yang selalu membuatku sejuk jika aku berada didekat mu.
Untuk ibuku, aku sayang dan aku tak akan pernah untuk lupa mendoakan mu karena ibuk lah malaikat yang allah hadirkan untukku dan menyayangiku tanpa pamrih. Ibu surga adalah tempat yang pantas untukmu dan seorang anak tak pantas menurutku jika sudah mempunyai keluarga baru kemudian ia lupa akan orang tua yang dulu menyayanginya. Jika ibumu masih ada dan berusia lanjut luangkan waktumu untuk ibumu karena beliau tak menginginkan hartamu melainkan  belaian hangat dan perhatianmu padanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline