Lihat ke Halaman Asli

NAQOY CENTER

Motivator

Disertasi "Strategi Peningkatan No Box Leadership" untuk Keberhasilan Pengelolaan PTS

Diperbarui: 1 September 2024   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disertasi UNPAK/dokpri

Konsultasi disertasi adalah awal yang baik untuk memulai, setelah semester 2 kuliah doktoral di kampus Universitas Pakuwan akhirnya memasuki semester 3 yaitu persiapan proposal Disertasi. Sebenarnya tema utamanya adalah tentang bagaimana strategi peningkatan  keberhasilan Perguruan tinggi swasta di Kota Tangsel melalui No Box Leadership. Sebenarnya No Box sendiri merupakan konsep yang di usung oleh Naqoy dan Umi Rusliowati (2023) dan buku No Box Leadership (2024) , teorinya sendiri menggunakan konsep  WICS (Sternberg, 1997) yaitu Wisdom, Intellegency, Creativity, Syhntesis

Artinya kepemimpinan No Box memiliki ciri keempat hal tersebut , pertama adalah Wisdom,  Konsep wisdom (kebijaksanaan) menurut Robert J. Sternberg, yang diperkenalkan pada tahun 1997, adalah bagian dari teorinya tentang kecerdasan yang dikenal sebagai "The Balance Theory of Wisdom". Sternberg mendefinisikan kebijaksanaan sebagai kemampuan untuk menggunakan kecerdasan dan pengetahuan dalam cara yang seimbang, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan mencapai kebaikan bersama. Kebijaksanaan ini mencakup keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan, termasuk kepentingan pribadi, kepentingan orang lain, dan kepentingan kolektif (misalnya, masyarakat atau dunia).

Teori No Box Leadership 

Disertasi 2/dokpri

                      Ciri-ciri Utama Wisdom Menurut Sternberg:

  • Penilaian yang Baik: Kebijaksanaan melibatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dengan mempertimbangkan dampak dari berbagai alternatif.

  • Kepekaan Etis: Seseorang yang bijaksana tidak hanya mempertimbangkan apa yang paling menguntungkan, tetapi juga apa yang paling etis dan adil.

  • Empati dan Altruisme: Kebijaksanaan sering kali dikaitkan dengan kemampuan untuk berempati dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

  • Pertimbangan terhadap Kompleksitas: Orang bijaksana mampu mempertimbangkan kompleksitas situasi dan mengelola berbagai perspektif yang saling bertentangan.

              Kebijaksanaan, menurut Sternberg, bukan hanya tentang memiliki pengetahuan, tetapi juga tentang menggunakan pengetahuan itu dengan cara yang bermanfaat dan bermoral. Dalam kehidupan sehari-hari, ini berarti membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga baik untuk orang lain dan masyarakat. Kebijaksanaan juga melibatkan kemampuan untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan, menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan kolektif, dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline