Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Kekinian Kaum Urban bersama Perbankan Syariah

Diperbarui: 14 Januari 2018   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Urban berarti sesuatu yang bersifat kekotaan yang secara langsung maupun tidak, terkait dengan urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) (Setijowati (Ed), 2010: 101). Pada hakikatnya keadaan fenomena urban ini sangat erat kaitannya dengan persoalan tradisi dan modernitas.Pada saat ini, kaum urban tidak bisa terlepas dari gaya hidupnya yang semakin mengikuti perkembangan jaman. 

Masyarakat urban identik dengan sifat konsumtifnya. Hal ini membuat masyarakat urban memiliki sifat hedonisme. Dengan keadaan jaman yang semakin maju dari sisi teknologinya, memudahkan kaum urban untuk melampiaskan sifat hedonisme mereka.

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.[1]Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme)

Hedonisme : Pandangan hidup yang mengejar kesenangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern).

Budaya urban ialah wujud dari cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak manusia urban di tengah konstelasi kehidupan kota masyarakat modern. Cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak itu menyangkut soal nilai yang dihayati. Nilai yang dijunjung dalam kehidupan urban adalah pencarian dan pemuasan hasrat diri. Nilai ini membentuk wujud budaya urban yang menjadi satu dengan penanda-penanda kehidupan urban. Penanda tersebut antara lain.

Pertama, lingkungan ramai dan padat oleh penduduk, aktivitas sosial, pemukiman, ataupun bangunan-bangunan lainnya. Keramaian dan kepadatan kawasan merepresentasikan citra elitis. Citra elitis Misalnya arsitektur yang megah, interior yang mewah, gedung-gedung pencakar langit, rumah konsep minimalis berarsitektur nan megah. Dilain sisi, dalam budaya urban juga terdapat kawasan kota pinggiran.

Kedua, soal mobilitas. Manusia urban bisa dibaratkan sebagai "manusia pelari". Grafik mobilitasnya tinggi. Kehidupan urban menyuguhkan beragam aktifitas yang selalu menunggu untuk dikerjakan. Wujud budaya urban hadir dalam beragam perangkat yang memungkinkan seseorang untuk berpindah "ruang dan waktu" dalam sekejap.

Ketiga, soal gaya hidup. Gaya hidup adalah penanda yang amat mencolok dalam kehidupan urban. Ia menjadi penentu berada di tingkatan mana seseorang atau bisa jadi disebut sebagai identitas pengenal dalam strata sosial. Dalam gaya hidup, wujud budaya urban tampil dalam beragam bentuk. Mulai dari cara berpakaian, produk belanjaan, gadgetyang dipakai, hobi yang dijalani, tongkrongan yang dipilih, komunitas yang diikuti, dsb. Satu yang pasti, dalam gaya hidup, wujud budaya urban amat ditentukan oleh kekuatan kapital pasar.

Dari dimensi sifat yang telah ditampakkan oleh kaum urban di dalam kehidupan sehari-hari, dapat disimpulkan bahwa kaum urban pada masa "kekinian" dilahirkan dari sekelompok orang yang menempati wilayah tertentu dan mereka hidup bersama dalam relatif lama. Diantara itu mereka saling berkomunikasi, memilki simbol-simbol, aturan-aturan serta hidup yang menguntrol tindakan anggotanya sehingga terjadi sebuah sistem. Ketika ditemukan tekteknologi informasi yang berkembang secara massall, maka teknologi tersebut tela mengubah bentuk masyarakat yang transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi sehingga mempengaruhiperadapan manusia di dunia ini. 

Masyarakat globalll uitu juga sebagai sebuah kehidupan yang memungkinkan komunikasi manusia menghasilkan budaya bersama, menciptakan pasar bersama, melakkukan pertahanan militerbersama, bahkan menciptakan peperangan dalam skala besar di semua lini. Masyarakat dipandang lebih penting daripada individu yang memiliki eksistensinya sendiri, hukum perkembanganya sendiri serta memiliki akar yang dalam dimasa lampau. Masyarakat dipandang lebih penting daripada individu karena masyarakatlah yang menghasilkan individu. Masyarakat terdiri dari sejumlah komponen seperti peran, posisi, hubungan, struktur dan institusi. (http://aliyahmuthoharoh-fib09.web.unair.ac.id/artikel_detail-70801-Umum-BUDAYA%20URBAN.html)

Untuk mengurangi keburukan yang timbul dari sifat kaum urban, maka dilakukan keseimbangan antara sifat konsumtif dan produktif. Di lain sisi juga, kaum urban pun diharapkan untuk lebih cermat dalam melakukan semua hal itu dengan melihat masa depannya yang lebih baik. Supaya hidup akan lebih baik di hari yang akan datang, tentunya perlu rencana yang matang dan seksama. Hal itu bisa dilakukan dengan berinvestasi atau menabung di Maybank Syariah yang akan membantu dalam menjaga keuangan dan kehidupan di masa yang akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline