Lihat ke Halaman Asli

Napitupulu Na07

Penulis dan Pengamat Masalah Teknologi Sipil, Sumber Daya Air, Pertanian, Lingkungan Hidup, dan Bangsa

Solusi Mitigasi Banjir Wilayah Sungai Kapuas Kalimantan Barat

Diperbarui: 10 Desember 2021   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

  • Propinsi Kalimantan Barat, Wilayah Sungai (WS) / DAS, dan Karakter Sungai Kapuas. 

Kalimantan Barat mempunyai luas 147.307 Km2 dan 12 Kabupaten & 2 Kota dengan jumlah penduduk 5.133.332 jiwa; secara geografis memiliki tipe lahan yang terbagi dua, yakni rawa datar pada wilayah Pontianak, Singkawang, Ketapang dan Sambas serta pengunungan pada wilayah Sintang, Sekadau, Kapuas Hulu, Bengkayang, Melawi dan Sanggau. Di Prop. Kalbar terdapat 5 WS: satu WS Strategis Nasional yaitu WS Kapuas, 3 WS Prop.: WS Sambas, WS Mempawah, WS Pawan; dan satu WS lintas propinsi Kalbar-Kalteng yaitu WS Jelai - Kendawangan kelimanya bermuara di Selat Karimata.

Wilayah Sungai (WS) Kapuas luas 10.361.551 Ha, dengan panjang S. Kapuas 1143 km, dibatasi sebelah utara Wilayah Negara Malaysia, sebelah timur WS Mahakam Kaltim, WS Barito Kalteng-Kalsel, WS Kahayan Kalteng, sebelah selatan WS Mentaya-Katingan Kalteng, WS Seruyan Kalteng, WS Jelai-Kendawangan Kalteng-Kalbar dan WS Pawan Kalbar, dan sebelah barat Selat Karimata, WS Mempawah Kalbar dan WS Sambas Kalbar. Wilayah Sungai Kapuas terdiri dari 9 DAS: 1 DAS besar Kapuas 10.028.404 Ha, 1 DAS sedang Peniti besar 53.896 Ha (Kab. Mempawah), 3 DAS sangat kecil bermuara di Selat Karimata (DAS Sekh, DAS Bun-Bun, DAS Gandawalan), dan 4 DAS pulau-pulau sangat kecil di S. Karimata (DAS Serutu, DAS Penebangan, DAS Kelelawar).

-Denah, Profil Memanjang dan Melintang Sungai, serta Debit Maksimum Tahunan.

Sungai Kapuas panjang 1143 Km sebagian berawal di pegunungan Schwaner dan Muller ketinggian + 550 M, bermuara di S. Karimata. Profil memanjang sungai Kapuas sangat landai, yaitu antra bagian hulu di kota Putussibau dengan di hilir Kota Pontianak, beda tinggi hanya lk. 32 M.  Beda tinggi antara muara ke Sintang (confluence S Kapuas dengan S. Melawi) hanya lk. 23 M dengan panjang sungai 673 Km, slope-nya = 0,000034. Beda tinggi antara Sintang ke muara S. Sentarum lk. 5 M, dengan jarak 173 Km   slope-nya = 0,000028. Beda tinggi antara muara Sentarum ke Putussibau hanya 4 M, dengan jarak 215 Km, slope-nya = 0,000018.

Penampang Melintang Sungai (PMS) Kapuas di 5 lokasi (dari hulu ke hilir) stasion AWLR (STA) yang pernah diukur Debit Sesaat. Berikut hasil Pengukuran Tahap 1, tg. 17 – 21 Juni 2020: di STA Putussibau  lebar sungai (LS) = 239,50 M, Kedalaman sungai (KS) = 4,63 M; Di STA Semintau LS = 357,2 M, KS = 9, 82 M. Di STA Sintang LS  = 262,9 M, KS = 16,99 M. Di STA Sekadau LS = 568,5 M, KS = 10,73 M. Di STA Tayan LS = 1400,31 M, KS = 6,31 M. (Tabel 4.6 Laporan Akhir Pengukuran Debit dan Laju Sedimen S. Kapuas Des 2020)

Debit Banjir Maksimum dan Minimum Tahunan yang ada tahun 2018 dan 2019, di 5 Lokasi / STA AWLR (Tabel 5.47  Dan Tabel 5.48,  Laporan Akhir Pengkuran Debit dan Laju Sedimen S Kapuas Des. 2020):

(1)-Lokasi STA Putussibau: Tahun 2018 Debit Maksimum (DMak)/Bl = 2060 m3/d / D, Debit Minimum (DMin)/Bl = 1415 M3/d / A; Tahun 2019 DMak/Bl = 6322 M3/d / F, DMin/Bl = 208 M3/d / J. (2)-Lokasi STA Semintau Th. 2018 DMak/Bl = 3362 M3/d / D, DMin/Bl = 2443 / A; Th. 2019 DMak/Bl = 3032 M3/d / M, DMin/Bl =2811 M3/d / N. (3)-Lokasi STA Sintang Th. 2018 DMak/Bl = 3805 M3/d / D, DMin/Bl = 3424 M3/d / S; Th. 2019 DMak/Bl = 3839 M3/d / M, DMin/Bl =3611 M3/d / N. (4)-Lokasi STA Sekadau Th. 2018 DMak/Bl = 5381 M3/d / D, DMin/Bl = 4128 M3/d / S; Th. 2019 DMak/Bl = 5190 M3/d / D, DMin/Bl = 4344 M3/d / J. (5)-Lokasi STA Tayan Th. 2018 DMak/Bl = 5631 M3/d / D, DMin/Bl = 4602 / A; Th. 2019 DMak/Bl = 8202 M3/d / D, DMin/Bl =4163 M3/d / N.

-Perhitungan Debit Banjir Rancangan (m3/d) dengan metode Hidrograf satuan Sintetik Nakayasu, untuk DAS Kapuas: Q2 = 16.066 ; Q5 = 19.270 ; Q10 = 21.351 ; Q25 = 23.950 ; Q50 = 25.874 ; Q100 = 27.791 ; Q1000 = 34.303. (Tabel 5.21 Buku Rencana PSDA WS Kapuas 2018)

-Pendangkalan Dasar Sungai akibat Sedimentasi hasil Erosin DAS. Kondisi dasar Sungai Kapuas mengalami agradasi / pendangkalan sesuai Tabe 5.72 Perhitungan Bed Load dengan model matematis Meyr Piter Muller di lokasi STA: (1) Putussibau = 21, 93 mm/th.; (2) Semintau = 1,65 mm/th.; (3) Sintang = 4, 18 mm/th.; (4) Sekadau = 0,86 mm/th.; (5) Tayan = 0,59 mm/th. Tentunya di muara S. Kapuas akan lebih besar asumsi 5 kali dari di Tayan menjadi 3,0 mm/th, ditambah endapan dari sedimen layang 7.443,85 to n/hari asumsi 10 kali 3 mm/th. Menjadi pendangkalan di muara = 33 mm = 3,3 cm/th. Kalau diasumsi 20 ke 30 tahu berlangsung maka pendangkalan muara adalah berkisar 0,6 M ke 0, 9 M. Sedangkan di Putussibau kalau diasumsi berlangsung 20 tahun memberi pendangkalan 20 x 0,022 M = 0, 44 M.

-Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Propinsi Kalimantan Barat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline