Lihat ke Halaman Asli

Naomi Tehillah

Content Writer

Penyebab dan Cara Cegah Tembok Retak di Rumah Baru

Diperbarui: 10 Oktober 2022   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Canva.com

Apakah retakan pada dinding rumah baru normal? Mungkin itulah pertanyaan yang muncul di benak Anda ketika mengalami hal seperti ini. Dinding retak pada rumah baru sebenarnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, bencana alam seperti gempa bumi dapat menyebabkan retakan pada dinding. Selain itu, jika kekuatan gempa cukup besar, dinding retak akan sulit dihindari.

Namun, retakan dinding dapat dihindari jika tidak ada cacat struktural. Pada artikel ini, kami akan membahas penyebab dan cara mencegah retakan dinding di rumah baru Anda. Lihat di bawah untuk detailnya.

Penyebab Retak pada Dinding Rumah

Pada dasarnya, ada beberapa faktor penyebab dinding retak. Penyebabnya bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Biasanya, penyebab retakan pada dinding terletak pada pemilihan bahan bangunan yang berkualitas buruk, permukaan lantai yang berkurang dan beban yang terlalu tinggi pada dinding. Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Bahan berkualitas buruk

Faktor pertama bisa muncul dari pemilihan material yang buruk. Mulai dari batu bata, lem, hingga plester yang digunakan pada dinding rumah tinggal. Pertama, retakan bisa disebabkan karena salah memilih bata murah untuk menghemat uang.

Bukannya mendapatkan hasil yang bagus, justru sebaliknya. Selain kualitas batu yang kurang baik, bisa juga disebabkan oleh lem yang kurang baik. Lem berkualitas buruk akan menyebabkan batu lepas. Kondisi ini menyebabkan ubin dinding dan plester retak. Faktor lain harus ditambahkan untuk ini. yaitu retakan yang disebabkan oleh penggunaan mortar semen berkualitas buruk. Oleh karena itu, pemilihan bahan bangunan harus diperiksa dan dipertimbangkan kembali.

2. Tetesan air permukaan

Alasan berikutnya untuk dinding retak adalah penurunan. Pada dasarnya, kondisi ini sering terjadi. Itu hanya terlihat normal karena itu tidak terjadi pada saat yang bersamaan. Tetapi pada saat yang sama, bangunan itu berisiko. Lebih baik move on daripada duduk diam. Keruntuhan serentak dapat mengubah struktur suatu bangunan dan menyebabkannya runtuh.

3. Terlalu banyak beban di dinding

Kemudian ternyata beban di dinding terlalu berat, karena tiang dan kolom bangunan tidak berfungsi sama sekali. Akibatnya, beban yang dibawa sangat besar.

Jika beban terlalu besar, retakan di dinding tidak bisa dihindari. Apakah masalah ini bisa teratasi, asal tahu tips dan cara menguasainya pasti bisa.

Tips Terbaik dalam Mengatasi Masalah Ini

Tips pertama yang dapat diberikan adalah cobalah untuk melihat inti dari keretakan ini. Jangan pernah mengira-ngira begitu saja, lakukan pengecekan secara teliti. Apa penyebabnya, apakah elemennya, plesteran atau kolom kayu.

Bila memang terjadi akibat kesalahan dari struktur pada saat pembangunan, maka cobalah untuk memperkuat strukturnya terlebih dulu. Anda dapat melakukan penebalan atau strukturnya ditambah lagi agar jauh lebih kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline