Para generasi sandwich mari merapat, merupakan film yang sangat amat mewakili kalangan generasi sandwich.
Home Sweet Loan membawa penonton pada perjalanan emosional yang penuh dilema dengan tema utama yang sangat relevan: generasi sandwich. Kisah ini berpusat pada Kaluna, seorang pekerja kantoran muda yang diperankan dengan sangat apik oleh Yunita Siregar. Kaluna digambarkan sebagai anak bungsu yang bercita-cita memiliki rumah sendiri, namun terjebak dalam tanggung jawab terhadap keluarga besarnya, sebuah kondisi yang dialami banyak orang dari generasi sandwich---terjepit antara tuntutan untuk merawat orang tua dan keinginan membangun kehidupan mandiri.
Kaluna tinggal di rumah orang tuanya bersama kedua kakaknya, ipar, dan keponakan. Kondisi ini menciptakan suasana yang penuh tekanan, terutama karena Kaluna kerap merasa terganggu dengan keramaian rumah dan ingin memiliki ruang pribadi. Namun, mimpinya untuk membeli rumah harus berbenturan dengan kewajiban finansial yang ia pikul sebagai bagian dari keluarganya. Film ini menyoroti dengan baik bagaimana Kaluna, seperti banyak orang di generasi sandwich, harus menunda atau bahkan mengorbankan impian pribadi demi memastikan kesejahteraan keluarganya.
Di bawah arahan Sabrina Rochelle Kalangie, Home Sweet Loan berhasil menyampaikan isu generasi sandwich dengan sentuhan humanis yang kuat. Sutradara ini, bersama penulis naskah Widya Arifianti, membangun narasi yang menyeimbangkan antara drama keluarga dan keinginan personal yang kontras. Dilema Kaluna terasa sangat nyata bagi penonton yang berada dalam situasi serupa di mana impian mandiri terpaksa di kesampingkan demi membantu keluarga bertahan dalam tekanan ekonomi.
Akting Yunita Siregar memegang kunci kesuksesan film ini. Dengan penuh perasaan, ia membawakan karakter Kaluna yang rentan namun kuat, memperlihatkan betapa sulitnya menyeimbangkan impian pribadi dan tanggung jawab terhadap orang tua dan saudara. Yunita berhasil membuat penonton ikut merasakan tekanan dan kegalauan yang dialami Kaluna, yang tak jarang harus mengesampingkan kebutuhannya sendiri.
Selain Yunita, Derby Romero yang memerankan Danan, teman dekat Kaluna, turut memberikan penampilan yang solid. Chemistry antara mereka menambah kedalaman emosi dalam cerita. Budi Ros dan Daisy Lantang sebagai orang tua Kaluna juga memberikan performa yang kuat, terutama dalam adegan-adegan emosional yang menggugah perasaan.
Keberhasilan Home Sweet Loan tidak lepas dari kekuatan cerita yang sederhana namun dekat dengan realita. Tema generasi sandwich menjadi benang merah yang membuat film ini sangat relevan, terutama di tengah masyarakat yang masih mengandalkan dukungan anak-anak mereka untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga.
Menghadirkan isu yang sensitif dengan cara yang mengena tanpa terkesan berlebihan, Home Sweet Loan bisa jadi akan memiliki pengaruh yang mirip dengan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020). Namun, jika film ini akan berkembang menjadi sebuah semesta cerita, penting untuk menjaga proporsi agar tidak berakhir menjadi franchise yang memerah tema yang sama tanpa inovasi.
Secara keseluruhan, Home Sweet Loan adalah film yang menyentuh dan relevan, terutama bagi generasi sandwich yang terus berjuang menyeimbangkan impian pribadi dan tanggung jawab keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H