Lihat ke Halaman Asli

Gempa Bumi

Diperbarui: 18 Januari 2023   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi yang terjadi akibat pergerakan atau pergeseran lempeng bumi. Gempa bumi terjadi karena adanya perubahan atau pergerakan kerak bumi yang disebut lempeng tektonik dan mengakibatkan perubahan letak permukaan tanah secara signifikan dari posisi semula. 

Pusat gempa merupakan lokasi gempa di dalam kerak bumi di mana tenaga gempa bumi dibebaskan. Pusat gempa sendiri dibagi menjadi dua yakni episentrum (titik gempa di permukaan bumi) dan hiposentrum (titik gempa di bawah permukaan bumi). Gempa sangat berdampak pada kehidupan manusia diantaranya menyebabkan kerusakan yang sangat parah atau bahkan bisa menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

 Gempa bumi ini baru saja terjadi di Maluku Tenggara Barat tepatnya di  pada 10 Januari waktu setempat, gempa tersebut berkekuatan 7,9 magnitudo. BMKG memutakhirkan kekuatan gempa yang terjadi di Maluku Tenggara Barat. Gempa sebelumnya berkekuatan M 7,9 kini menjadi M 7,5. 

Hasilnya, BMKG menyebut gempa itu dipicu oleh tunjaman lempeng di laut Banda. Gempa tersebut juga menyebabkan banyaknya kerusakan di Desa Watuwei, Kecamatan Daweri Daweya di Maluku Barat. Akibat gempa yang terjadi BMKG mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa pertama terjadi, setelah gempa pertama terjadi dikabarkan ada tiga gempa susulan yang mengguncang Maluku Tenggara Barat kembali.

Walaupun belum terdeteksi tanda bahaya tsunami namun BMKG menghimbau kepada warga untuk selalu siap siaga. Setelah gempa tersebut terjadi sampai sekarang warga yang terkena dampak gempa bumi tersebut masih mengungsi, harapannya warga yang terkena dampak dari gempa bumi tersebut di beri bantuan segera. Warga pun dihimbau oleh BMKG untuk tetap tidak panik dan tetap mendengar dan waspada jika terjadi gempa susulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline