Oleh: Naomi Olivia Susanto
Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah, telah lama mengandalkan sektor Sumber Daya Alam (SDA) sebagai tulang punggung perekonomian. Seperti kita ketahui, SDA memiliki keterbatasan yaitu dapat habis jika diambil terus menerus. Oleh karena itu, kebijakan yang terlalu berfokus pada sektor SDA ini memiliki resiko jangka panjang yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negara. Dengan demikian, Indonesia perlu mengimplementasikan program diversifikasi ekonomi sebagai solusi untuk menciptakan fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ketergantungan yang berlebihan pada Sumber Daya Alam atau kita kenal sebagai eksploitasi, tidak hanya mengancam keberlanjutan ekonomi, tetapi juga merusak lingkungan. Diliput oleh Kabar Hutan (2014), Johan Kieft, Kepala Green Economy Unit, REDD+ PBB, menyoroti urgensi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada hasil sumber daya alam. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang luar biasa selama 10 tahun terakhir terutama didorong oleh peningkatan komoditas seperti minyak sawit. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi ini tidak secara signifikan berhubungan dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja.
Untuk membuktikan kerawanan perekonomian yang bergantung pada SDA terhadap pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat pada data pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam periode 2014-2018, rata-rata pertumbuhan ekonomi daerah yang bergantung pada SDA lebih rendah dibandingkan daerah yang struktur ekonominya bergantung pada sektor selain SDA. Sebagai contoh, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru lebih besar 1,5 kali pertumbuhan kabupaten yang bergantung pada SDA. (Muttaqin, 2019)
Penelitian oleh Article 33 Indonesia yang dilakukan pada tahun 2024 menyoroti pentingnya diversifikasi ekonomi untuk menjaga stabilitas perekonomian, meningkatkan peluang investasi, dan mengurangi ketergantungan pada satu sektor tertentu. Meskipun awalnya dilakukan di daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam, saat ini banyak daerah lain yang juga perlu melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko ketergantungan.
Diversifikasi ekonomi akan membawa berbagai capaian penting, di antaranya:
Stabilitas Ekonomi yang Lebih Baik: Mengurangi ketergantungan pada satu sektor ekonomi tertentu membuat ekonomi lebih stabil dan lebih tidak rentan terhadap fluktuasi pasar global.
Penciptaan Lapangan Kerja Baru: Perluasan sektor ekonomi akan menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor-sektor yang berkembang pesat sebagai hasil dari diversifikasi.
Dorongan untuk Inovasi dan Pengembangan Teknologi Baru: Investasi dalam R&D akan mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru di berbagai sektor ekonomi, meningkatkan daya saing nasional.
Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing: Dengan sektor-sektor ekonomi yang beragam, akan terjadi peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan pengembangan produk baru, meningkatkan daya saing nasional.
Diversifikasi ekonomi bagi Indonesia diperlukan sebagai langkah kritis dalam mengurangi ketergantungan pada sektor sumber daya alam. Ketergantungan berlebihan pada sumber daya alam beresiko pada stabilitas perekonomian akibat fluktuasi harga komoditas global dan rentan terhadap pengaruh penurunan produksi atau permintaan global.