Lihat ke Halaman Asli

Geliat Dodol Salak, Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Petani Salak Desa Bilaporah, Kabupaten Bangkalan

Diperbarui: 25 Maret 2022   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemiskinan yang menghimpit, hantaman pandemi covid-19 dan tuntutan pemerintah daerah untuk menjadikan desa Bilaporah menjadi desa agro wisata petik salak karena homogenitas satu tanaman buah, yakni salak memaksa para petani salak untuk terus bertahan. Padahal harga salak apabila musim panen bisa sangat murah, berkisar antara 4.000/kg-5.000/kg akibatnya banyak petani salak yang berhenti membudidayakan pohon salak.

Sepanjang tahun 2019 banyak pohon salak yang mati atau dibiarkan tidak berbuah, petani salak lebih memilih menjual lahan daripada membudidayakan salak. Hal ini dikarenakan meskipun hasil panen salak tiap tahunnya cukup besar, namun tidak diimbangi dengan daya konsumsi salak yang memadai serta daya beli konsumen yang rendah. Sehingga salak berakhir membusuk karena dibiarkan disimpan terlalu lama.

Inovasi salak menjadi lebih bernilai datang dari PKK Desa dengan cara mengolah buah salak menjadi dodol, namun sayangnya usaha ini juga berhenti pada tahun 2019 karena beberapa alasan, diantaranya adalah: orang-orang yang kurang termotivasi untuk menjadi pengusaha dodol salak, dodol salak tidak awet serta pengemasan dodol yang tidak menarik.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang kami jalankan datang dengan upaya membangkitkan kembali usaha dodol salak, kami melihat potensi pengembangan buah menjadi produk makanan memiliki potensi besar, dengan melihat potensi pasar dan trend yang berkembang serta dengan mempertimbangkan pandemi covid-19 yang meningkatkan ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi makanan ringan sehat, dengan demikian inovasi perbaikan dodol salak dapat menjadi harapan bagi warga untuk membangun masyarakat yang terampil dan independen dengan bantuan bimbingan dari kegiatan pengabdian masyarakat.

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat di desa Bilaporah adalah memproduksi kembali dodol salak, dengan cara memberikan pelatihan kepada petani dan warga desa supaya dapat membuat dodol salak yang enak dan awet serta membuat desain label kemasan yang menarik sekaligus sebagai identitas dari dodol salak buatan desa Bilaporah. Melalui program pengabdian masyarakat ini, diharapkan pemberdayaan yang telah dilakukan dapat diteruskan oleh mitra binaan secara berkesinambungan dengan transfer ilmu dan teknologi yang dilakukan secara terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline