Lihat ke Halaman Asli

Nan Utakata

Biasa dipanggil utakata

Puisi | Riak Kesunyian

Diperbarui: 23 April 2020   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pxhere.com

Entah berapa banyak
Genangan air diluar sana
Riuh atap seolah mengisyaratkan
Bahwa bumi telah menjadi lautan

Menggigil atas sekian tetes air
Suhu merendah dingin menyumsum
Canggung malam dingin hati
Gelap riuh dua sisi, alam jiwa nan malam

Aku terbaring tanpa selimut
Segalanya dariku bukan hanya ragaku
Meronta-ronta tanpa ketenangan
Segalanya dariku bukan hanya ragaku

Aku terapung, melayang atau tenggelam?
Bumi telah membuatku kembali berkutat
Pada peliknya tarikh hati yang pernah mati
Menjeda gelora cita yang baru kurajut kemarin

Namun aku takkan pernah berhenti berharap
Semoga saja jiwa ini bukanlah jiwa yang lemah
Walau kian berada diujung kebosanan
Atas riuhnya jiwa yang membunuhku perlahan

Utakata, 20 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline