Ada sembilu yang menusuk
ketika kubaca sajak sajakmu
Kau, aku, kita, pernah bersama
melingkar mengeja kata
Berteriak lantang di tengah kota
Mengoarkan kelaparan, kemerdekaan, dan cinta
Kita terbiasa tidur bersama
Beratap langit, berfrekuensi disko, katamu
Dan kita tak pernah menua
Kutinggalkan kalian sore itu
Bersama gelas gelas kaca berserakan