Lihat ke Halaman Asli

Nannerl: Sebuah Inspirasi

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah kapan dan berasal dari mana saya tertarik untuk mencintai musik klasik. Namun yang jelas ketertarikan ini saya mulai baru beberapa tahun lalu.

Saya pribadi pada awalnya tidak begitu memperhatikan nama-nama yang bercokol cukup kuat dalam dunia musik klasik, yang terpenting pada saat itu adalah ketika alunan melodi dapat menarik keinginan lebih jauh untuk mendengar hingga menggugah rasa. Namun ketika sesuatu diawali dengan ketertarikan, maka pada akhirnya tentu akan memunculkan rasa ingin tahu.

Setelah tanpa sengaja mencari tahu tentang dunia permusikan yang saya anggap sangat aneh ini, muncullah satu nama yang cukup menarik mata dan hati. Nannerl. Sejauh yang saya tahu, dia bukan merupakan musisi yang cukup memiliki nama dan berpengaruh. Hanya saja hubungan darahnya dengan salah satu musisi terbesar sepanjang masa menjadikannya menjadi menarik di benak saya. Nama aslinya adalah Maria Anna Walburga Ignatia Mozart, kakak perempuan Wolfgang Amadeus Mozart.

Setelah cukup mengenal musik jenis ini dan setelah waktu cukup lama terlewati, saya kira pengetahuan yang saya dapatkan tentang hal ini cukup membawa perubahan positif bagi saya pribadi. Namun sulit sekali untuk menjelaskan bagian mana yang terkena imbas positif tersebut.

Saya sangat mengapresiasi musisi-musisi yang hidup pada zaman klasik secara khusus, hingga saat ini saya tidak habis untuk berpikir bagaimana manusia pada masa itu dikaruniai kemampuan untuk menciptakan komposisi musik yang dalam taraf tertentu begitu rumit namun tetap mampu untuk menggugah rasa.

Ada satu quote yang sering mengingatkan saya akan pentingnya kerajinan dan kerja keras. Count Ferdinand von Waldstein dalam catatan perpisahannya kepada Beethoven menuliskan: "Through uninterrupted diligence you will receive Mozart's spirit through Haydn's hands."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline