Lihat ke Halaman Asli

Enonisa

Diperbarui: 6 Januari 2016   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dari awal bertemu...

kamu sanggup membuat ku tertawa. Tertawa dg hati yg begitu lepas. Padahal mengenal mu saja tidak.

Kemudian, dengan cara mu, kamu membuat ku terpesona. Kamu seolah tau siapa n apa mau ku. Aku wanita yg berdamai dg kegagalan n sulit percaya dg org lain. Entah kenapa, alarm ini siap menyalak bila judulnya berkomitmen. Trauma atau entah apa namanya.

kamu memberi ruang privasi tersendiri untuk urusan ketuhanan n asmara. Dalam banyak pembicaraan, tidak sekalipun kamu mengusik bagaimana ibadah ku. Aku nyaman. Aku menganggap kamu memberi ku ruang gerak yg mewah. Kita sepakat, bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yg berhak mencampuri yg satu itu atas nama cinta apapun. Bukan, berarti kita tidak peduli pada surga n kebaikan. Tapi, ah sudahlah...

Lalu secara tidak disengaja, kita sama-sama tidak menyukai keramaian. Harus sll ada alasan untuk kita terlibat dalam keramaian. Walau masing-masing dari kita punya cara sendiri menikmati sunyi. Aku dengan buku dan kamu dengan gambar. Kita juga sama-sama suka alam. Waktu seolah tak pernah cukup menampung cerita kita. Tak pernah ada bosan saat kita bersama. Entah sekedar berdua menghabiskan waktu dikamar "nothing to do", bertukar cerita, wisata kuliner jalanan, ke mesium, nonton atau berbaur dg alam.

Dan hal yg paling istimewa yg kamu berikan adalah, kamu sanggup menjadi pria gentle yg mempertanggung jawabkan semua sikap dan ucapan mu menjadi sebuah labirin indah tanpa akhir kata mu. Dan hal itu perlahan tapi pasti mematikan alarm trauma ku.

Terimakasih atas banyak hal yang kamu berikan untuk ku. Untuk anak-anak kita. Love U

2 januari

22 juli




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline