Lihat ke Halaman Asli

Dampak Pandemi terhadap Resesi

Diperbarui: 15 Juli 2020   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kompas

Resesi ekonomi adalah kondisi perekonomian sebuah negara dan rakyatnya sedang memburuk. Ditandai oleh berkurangnya produksi, melemahnya pendapatan, meroket atau merosotnya harga barang, dan bertambahnya pengangguran. Telah kita ketahui bahwa pandemi covid-19 telah menghantam sektor perekonomian di Indonesia yang berdampak cukup dalam.

Beberapa golongan masyarakat pun ikut merasakan dampak negatif dari pandemi ini, mulai dari penurunan omzet hingga produktivitas pasar. 

Dampak negatif dari adanya pandemi di Indonssia tidak hanya dirasakan oleh pengusaha besar, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah. Banyak pula perusahaan mikro yang memulangkan karyawan nya sehingga dapat berimbas pada naiknya angka pengangguran.

Dalam hal ini pemerintah menurunkan kebijakan - kebijakan guna menekan penyebaran covid 19. Seperti halnya pemberian bantuan kepada masyarakat tiap bulan, pemberian listrik gratis yang  mengakibatkan turunnya pendapatan perusahaan listrik negara. 

Kebijakan lainnya seperti social distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan tersebut berhimbas pula pada perekonomian Indonesia yang terancam akan mengalami resesi.

Dapat dilihat dari penerapan social distancing yang menyebabkan masyarakat meminimalisir interaksi langsung, perilaku berbelanja masyarakatpun ikut berubah. 

Hal tersebut berdampak pada menurunnya omset hingga produktivitas perusahaan sehingga banyak perusahaan yang harus mempekerjakan karyawannya setengah jam kerja (dengan gaji 50%) hingga mem-PHK karyawan. 

Dengan demikian pemerintah memberikan keringangan pajak terhadap wajib pajak yang mengakibatkan menurunnya kas negara. Hal ini akan menimbulkan potensi resesi jika ekonomi tidak kunjung membaik.

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan buruknya  keadaan ekonomi Indonesia karena adanya Pandemi Covid 19 ini. Sri Mulyani juga mengatakan adanya potensi ekonomi indonesia mengalami resesi apabila pandemi ini tidak kunjung usai. 

"Kalau kondisi berat panjang, kemungkinan akan terjadi resesi di mana dua kuartal berturut-turut PDB [produk domestik bruto] bisa negatif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai sidang kabinet paripurna, Rabu (15/4/2020).

Adanya potensi ekonomi Indonesia akan mengalami reseni ini Gubernur Bankk Indonesia angkat bicara mengenai hal tersebut. Karena, diprediksi roda perekonomian pada kuartal II/2020 akan melambat akibat adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline