Generasi Z muncul sebagai angkatan yang penuh potensi untuk mendorong inovasi melalui kewirausahaan, di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Lahir diantara tahun 1997 hingga 2012, generasi ini tumbuh dalam era digital, mengakibatkan mereka memiliki akses tanpa batas terhadap informasi dan teknologi.
Keahlian ini memberi mereka keuntungan untuk berinovasi, meskipun banyak yang masih menghadapi ketidakpastian di dunia kerja.
Krisis ekonomi yang diakibatkan pandemi COVID-19 telah mempercepat perubahan dalam cara kita bekerja dan berbisnis. Kesulitan dan kebutuhan akan model bisnis yang fleksibel dan inovasi yang mendesak sering kali dialami oleh perusahaan tradisional.
Di sinilah Gen Z menunjukkan kemampuannya, mereka cenderung berani mengambil risiko dan lebih terbuka terhadap ide-ide baru, memungkinkan mereka untuk menciptakan solusi kreatif untuk masalah yang ada. Kecenderungan mereka untuk memprioritaskan nilai-nilai sosial dalam bisnis merupakan salah satu aspek yang membedakan Generasi Z dengan generasi yang lainnya.
Mereka tidak hanya fokus pada keuntungan tetapi juga komitmen kepada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Hal ini mendorong munculnya usaha-usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Misalnya, banyak startup yang dikembangkan oleh generasi ini berfokus pada produk ramah lingkungan atau layanan yang meningkatkan kualitas hidup.
Generasi Z juga dihadapkan pada tantangan, meskipun mereka memiliki potensi yang besar, kurangnya pengalaman di pasar kerja dan keterbatasan akses ke modal menjadi hambatan utama bagi banyak calon wirausahawan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali mereka dengan keterampilan dan sumber daya yang diperlukan dengan dukungan dari berbagai pihak-pihak pemerintah, institusi pendidikan, maupun sektor swasta.
Perlu ditingkatkan lagi pendidikan kewirausahaan di tingkat sekolah dan perguruan tinggi, tidak hanya melalui teori tetapi juga praktik langsung. Wawasan dan jaringan yang sangat dibutuhkan dapat diperoleh dari progam inkubasi dan akselerasi bisnis yang melibatkan mentor yang berpengalaman. Selain itu, pembiayaan mikro dan dukungan dari lembaga keuangan dapat membantu generasi ini untuk mewujudkan ide-ide bisnis mereka.
Dalam konteks ini, kita perlu memandang Gen Z bukan hanya sebagai penerus yang hanya mengikuti jejak sebelumnya, tetapi sebagai inovator yang siap membentuk masa depan.
Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan solusi yang relevan dan berkelanjutan di tengah krisis ekonomi yang sedang berlangsung.
Sebagai masyarakat yang bijak, sudah sepantasnya kita berinvestasi dalam potensi mereka, memberikan ruang bagi kreativitas dan keberanian, serta membangun ekosistem yang mendukung inovasi.