Lihat ke Halaman Asli

Nanik Sulistiani

BIRUL WALIDAIN

Berawal dari Sini

Diperbarui: 3 November 2022   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                                                                          Berawal Dari Sini

 

                                                                                                            Karya Nanik Sulistiani, S. Pd.

                                                                                                  Guru Bahasa Indonesia MTsN 4 Blitar

       Tujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah di Kementerian Agama diwujudkan oleh proyek MEQR - Madrasah Education Quality Reform. Rencana besar proyek terlaksana di seluruh wilayah Indonesia yaitu di 34 provinsi dan 514 kabupaten kota. Dalam  kurun waktu lima tahun (2020 sampai dengan  2024) diharapkan tujuan mulia ini tergapai.

      Prioritas pendidikan nasional di Indonesia tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs)  2017-2030. Di dalamnya terumuskan pendidikan harus berkualitas, peningkatan mutu pengajaran dan pembelajaran, upaya mengurangi kesenjangan akses dan mutu pendidikan, perubahan pola pikir pelaku pendidikan, dan pembangunan tata kelola yang terintegrasi.

       Prioritas rencana strategi Kemenag 2015-2019 adalah peningkatan mutu pendidikan Islam seperti pemenuhan hak pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas, peningkatan kualitas pembelajaran (jaminan mutu kurikulum dan sistem penilaian pendidikan), peningkatan manajemen guru, peningkatan efisiensi pembiayaan pendidikan, dan peningkatan tata kelola pendidikan.

      Berbicara tentang pendidikan di lingkup Kementerian Agama, dapat diambil konklusi secara keseluruhan hasil belajar siswa di satuan pendidikan Kementerian Agama masih rendah. Hasil belajar siswa di Kementerian Agama rendah berkorelasi dengan kurangnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Penyebabnya adalah keterbatasan kesempatan guru dan tenaga kependidikan madrasah mendapatkan pelatihan dalam jabatan (inservice training) yang berkelanjutan, bermutu, dan terjangkau.

       Indikator ketercapaian tujuan pengembangan proyek MEQR melalui indikator peningkatan pencapaian madrasah dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang relevan, tersedianya data dari pembelajaran siswa kelas 4 MI untuk 3 mata pelajaran, meningkatnya akses pelatihan dalam jabatan (inservice training) bagi guru dan tenaga kependidikan MI, MTs, MA,  dan peningkatan ketersediaan dan kualitas data pendidikan untuk pembuatan kebijakan.

 Tahapan pelaksanaan

  • 2020 
  • 35% madrasah mengikuti bimbingan teknis e-RKAM, pengembangan tes dan uji coba AKSI madrasah, pengembangan dan uji coba juknis program KKG, MGMP, KKM pokjawas dan materi program pelatihan, pengembangan sistem pendataan pendidikan Kemenag termasuk software hardware, dan kebijakan termasuk audit akurasi data.
  • 2021
  • 35% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, pelatihan dan sosialisasi AKSI madrasah, 50% siswa MI kelas 4 berpartisipasi dalam AKSI madrasah, 50% kelompok kerja guru/ kepala madrasah/ pengawas melaksanakan program KKG, MGMP, KKM pokjawas, 25% sampai 100% guru dan tenaga kependidikan berpartisipasi dalam program pelatihan, sosialisasi sistem pendataan, penggunaan sistem pendataan validasi, dan audit akurasi data.
  • 2022
  • 35% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, pelatihan dan sosialisasi AKSI madrasah,
  • 50% siswa MI kelas 4 berpartisipasi dalam AKSI madrasah, 100% Kelompok Kerja Guru/ kepala madrasah/ pengawas melaksanakan program KKG, MGMP, KKM pokjawas, 25% sampai 50% guru dan tenaga kependidikan berpartisipasi dalam program pelatihan penggunaan sistem pendataan, validasi dan audit akurasi data.
  •  2023
  • 100% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, 100% siswa MI kelas 4 berpartisipasi dalam AKSI madrasah, 50% Kelompok Kerja Guru/ kepala madrasah/ pengawas melaksanakan program KKG MGMP KKM pokjawas, 25% kepala madrasah berpartisipasi dalam program pelatihan penggunaan sistem pendataan validasi dan audit akurasi data.
  • 2024
  • 100% madrasah mengikuti bimtek e-RKAM, penggunaan sistem pendataan validasi dan audit akurasi data, evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan proyek, rekomendasi, desiminasi hasil dan penutupan.
  • Mereka yang Tidak Bisa Mengubah Cara Berpikir Tak akan Bisa Mengubah Apapun (George Bernard Shaw)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline