Lihat ke Halaman Asli

Nanik Aprilia

Pelajar/ Mahasiswa

Air Mata Rindu di Ujung Senja

Diperbarui: 27 Februari 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penyesalan terberat adalah ketika kita menghianati orang yang benar-benar tulus mencintai kita, menerima segala kekurangan kita, dan selalu berusaha membuat kita tertawa apapun keadaannya.

Hari ini dan malam ini aku mengerti bahwa orang yang benar-benar tulus tidak akan datang untuk kedua kalinya. oleh sebab itu jika ada seseorang yang menginginkan yang terbaik untukmu .... apalagi dia hanya ingin melihatmu bahagia, jangan kau sia-siakan apalagi demi orang yang baru saja kau kenal. Bisa saja dia tidak menangis didepanmu karena dia tidak ingin menghancurkan kebahagiaanmu. Tapi apakah kau pernah berpikir dibalik dinginnya senja ada hati yang terus memikirkanmu, ada air mata rindu yang ingin dia sampaikan namun tak terucap dengan kata. 

Melati... ialah namanya seorang wanita yang menyesal karena meninggalkan seseorang yang tulus mencintainya yang tak lain adalah mantan kekasihnya hanya demi orang lain yang baru saja ia kenal. Begitu banyak kenangan bersamanya hingga tak terasa hubungan mereka berlangsung lebih dari  2 tahun lamanya . Hingga tak sengaja melati pun berkata " Dia baik bahkan sangat baik, pengertian, rajin, ganteng pula. "entah apa yang membuatnya malah meninggalkan pria yang tulus mencintainya, bahkan apapun yang melati inginkan selalu dia kabulkan, baik dari sikapnya yang selalu memanjakan dia, bahkan dia rela membelikan barang yang ia sukai. hingga pada akhirnya melati pun terjebak dalam hubungan tanpa status yang ia pilih dan rela meninggalkan pria tampan dan baik itu yang tak lain adalah mantan kekasihnya. pria yang saat ini bersama dengan melati jauh berbeda dengan pria yang sudah menjadi mantannya. "Jujur dia tampan namun tak sebaik mantanku. jauh berbalik dengan mantanku dia egois, dia pemarah, bahkan dia selalu berbohong. Itulah yang membuatku menyesal karena dia berbeda dengan mantanku yang dulu ketika aku marah dia menenangkanku, ketika aku cemburu dia berusaha meyakinkanku, ketika aku rindu dia setia menemaniku dan tak kusadari aku meneteskan air mata rindu untuknya..." 

beberapa bulan lamanya mantan kekasih melati berusaha sekuat tenaga agar tak teringat dengan kenangan pahit yang ia rasakan saat itu. Saat dimana hanya dia yang ia perjuangkan, saat dimana hanya dia yang benar-benar ia cintai dan tak ingin yang lain, saat dimana hanya dia yang bisa membuatnya bahagia. namun dengan teganya melati meninggalkanku"ucap dia sang mantan kekasih". Dan saat ini dia bahagia tanpa dirinya setelah sekian lama hidup dalam kesendirian, kemalangan, tak ada melati disampingnya hanya ada rindu mengingat kenangan yang dulu dia ukir bersama, bahagia bersama, kemana-mana bersama. Namun semua itu hanyalah kenangan pahit yang tak ingin aku ingat kembali. "ucap si mantan kekasih melati."

Sampailah pada waktu dimana ada saatnya wanita yang benar-benar tulus menerima keadaan kita, menerima segala kekurangan kita, dan menerima masa laluku. "ucap mantan kekasih melati "sekian tahun lamanya hingga pada akhirnya aku bertemu dengan wanita yang jauh lebih baik dari melati. Dia cantik, Meski dia tak secantik melati mantanku dulu, dia imut, dan terkadang aku gemas sendiri melihat wajahnya yang meneduhkan. meski  awalnya aku tak ingin menjalin hubungan dengan orang baru karena takut akan masa lalu terulang lagi. Namun karena dia yang meyakinkanku bahwa dia tak seburuk yang ia kira bahkan dia membuktikan bahwa dia tak seburuk mantanku dan karena orang tua juga yang meyakinkanku dan menerima dia aku terima dia, aku terima masa lalunya, aku ikhlas mencintainya lillihi ta'ala. sampai pada akhirnya aku menghalalkannya dan beberapa bulan lamanya ternyata aku jauh lebih bahagia dengannya. 

berbeda dengan Melati yang kini dia termenung sendiri dan tak ikhlas menerima nasib buruk yang menimpanya. hingga pada akhirnya ia mendengar ada seseorang yang berkata  orang yang benar-benar tulus tidak akan datang untuk kedua kalinya. jlebbb seperti itulah yang melati rasakan bagaikan hati yang ditusuk dengan pisau namun bukan pisau melainkan perkataan yang seolah melontarkan api ancaman. Kau itu manusia atau apa..? kenapa kau menyakiti hati manusia lain layaknya kau Ratu di dunia ini yang semena-mena terhadap orang lain. apakah pantas kau berbuat seperti itu ? kau wanita bukan ?seharusnya kau menjadi teladan bagi para wanita di luaran sana. itu kata yang dilontarkan kedua kalinya oleh pria yang tidak sama sekali aku kenal. hingga aku pun menangis mengingat masa lalu dimana aku pernah menyakiti hati pria yang sudah berusaha keras menginginkan yang terbaik untukku, bahkan dia berusaha keras untuk membuatku selalu bahagia. "Iya aku menyesal, aku menyesal sudah menyakiti hatinya aku pantas dihukum aku hina, aku jahat, pergilah tak ada yang bisa mengerti kondisiku sekarang, semua pria sama saja !" itulah kata yang terus dilontarkan oleh Melati kepada pria yang sama sekali tak dia kenali dari mana dia, untuk apa dia disini entahlah aku tak mengerti dan yang terpenting aku tak ingin dia ada disini. Pergilah aku hanya ingin sendiri!. Tiba-tiba saja pria itu menghilang. 

Keesokan harinya aku menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat seperti belajar, bermain, dan apa saja  yang membuatku senang dan membuatku  tak kesepian lagi yaitu dengan bermain dengan anak kecil yang amat lucu dan imut usianya sekitar 5 tahunan hari itu aku bahagia jauh lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya.

Waktu terus berlalu, hari demi hari sudah aku lalui dengan kesendirianku, hingga pada akhirnya aku bertemu dengan lelaki yang beberapa bulan lalu dia datang menasehatiku yang perkataannya jauh lebih pedas dari bahaya api. Tak ku sangka dia adalah paman dari wanita cantik yang selalu bermain denganku dia seorang Ustadz dan dia punya pondok pesantren  tidak besar namun cukup menampung banyak anak-anak kecil bahkan ada yang remaja juga yang mondok di pondok pesantren miliknya. Hingga aku sadari bahwa tak perlu kau susah payah untuk mencari kebahagiaan karena kebahagiaan itu ada di sekitarmu dan bahagia itu sederhana cukup menyibukkan diri dengan hal-hal positif seperti belajar,  bermain dengan anak-anak kecil yang lucu dan gemas itu sudah cukup membuatku bahagia dan jadikan masa lalu bukan untuk dikenang namun jadikan masa lalu sebagai pelajaran agar kita bisa jauh lebih baik dari pada sebelumnya. 

Dan pada akhirnya setelah sekian tahun lamanya aku bisa menemukan kebahagiaan yang dulu pernah hilang dariku dimana saat ini aku tak lagi kesepian banyak orang-orang yang menyayangiku, anak-anak yang selalu membuatku bahagia yang selalu bermain dengan ku di taman, dan pria yang tak lain paman dari si kecil imut nan gemas yang selalu ada disampingku, yang selalu mengajarkanku bahwa aku harus jauh lebih bahagia dari mantanku, bahkan saat ini aku bahagia dengan aktivitas baruku menjadi seorang yang jauh lebih baik, menjadi pribadi yang senantiasa menghargai orang lain, namun aku berharap semoga jodohku kelak dia adalah lelaki yang bisa membuatku jauh lebih bahagia, dia yang sudah berakhir dengan masa lalunya, dia yang menerima kekuranganku bahkan aku berdo'a semoga dia bisa membimbingku untuk meraih syurganya. 

dari sini aku belajar bahwa Mencintai bukan hanya tentang menyayangi namun bagaimana komitmen kita terhadap pasangan untuk janji setia, saling terbuka, jujur, yang terpenting setiap ada masalah upayakan komunikasi jangan lampiaskan marahmu dengan meninggalkan orang yang menyayangimu. Ini bukan tentang seberapa besar egomu namun ini tentang komitmen yang tak semuanya berhasil melewati seluk beluk masalah. karena masalah datang bukan untuk kita lampiaskan tetapi setiap ada masalah itulah salah satu cara untuk mendewasakan kita. 

Semangat untuk para wanita yang sedang berusaha agar lebih baik dari sebelumnya semoga kalian juga bisa cepat  moov on yah dan segera menemukan kebahagiaannya  :))

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline