Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Inovasi dan Digital Marketing di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 1 September 2021   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan seluruh dunia sudah merugikan banyak pihak. Seperti masyarakat yang telah mengalami ganasnya penyakit menular ini, sehingga banyaknya korban yang berjatuhan. 

Selain itu dampaknya juga dirasakan pada sektor pariwisata. Banyak tempat pariwisata yang ditutup karena tengah meningkatnya jumlah pasien covid-19 yang meninggal.

Pandemi ini berdampak sangat besar bagi sektor perekonomian. Bagaimana tidak? Banyak perusahaan yang harus mem-PHK karyawannya bahkan sampai gulung tikar karena omset yang mereka terima terus menurun sedangkan biaya operasional harus tetap berjalan. Bukan hanya itu, para pedagang, UMKM, dan industri rumahan juga merasakan dampak dari adanya covid-19 ini.

Untuk meningkatkan kembali laba penjualan dari UMKM dan industri rumahan, Universitas Jember menugaskan mahasiswa nya sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat yaitu KKN Back To Village 3. 

Salah satu temanya yaitu pemberdayaan wirausaha terdampak covid-19. Tugas mahasiswa pada hal ini adalah membantu membangkitkan kembali UMKM di tengah pandemi covid-19 agar UMKM dapat terus berproduksi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

UMKM yang saya pilih dalam KKN BTV 3 ini yaitu UMKM Makmur Ria yang terletak di Desa Besuk. Desa Besuk termasuk dalam kecamatan Bantaran yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 

Mayoritas masyarakat Desa Besuk berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian yang diperoleh nya pun beragam, mulai dari sayuran, buah dan padi. Dari hasil pertanian tersebut akan dijual ke pemasok dan sebagian diolah kembali menjadi produk makanan jadi yang diminati masyarakat.

Produk yang dihasilkan oleh UMKM Makmur Ria yaitu Jamudin Pulut. Jamudin pulut adalah Jagung putih yang diambil bijinya kemudian direbus, dijemur, dan digoreng dengan dilumuri bumbu. Jamudin Pulut ini menjadi oleh-oleh khas Probolinggo. 

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Makmur Ria, Bapak Muhammad Hasan bahwa sebelumnya produk jamudin pulut ini telat disetor dan dijual di toko Rengganis yaitu pusat oleh-oleh Probolinggo yang berada di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. 

Pemasarannya juga dilakukan secara langsung dengan menawarkannya kepada teman, tetangga, saudara, dan kerabat.

Pengelola UMKM, Muhammad Hasan mengatakan, "kalau sebelum covid-19 kami bisa memproduksi jamudin pulut hampir setiap hari, tapi kalo sekarang hanya memproduksi 1-2 kali dalam seminggu sesuai dengan stok yang tersedia dan permintaan dari toko Rengganis dan masyarakat" Katanya. 

Tetapi menurut pengelola beberapa hari terakhir atau saat diberlakukannya PPKM Darurat level 3 & 4, pengelola sudah tidak menerima pemasan dari toko pusat oleh-oleh Probolinggo.

Dokpri

Permasalahan yang dialami oleh UMKM Makmur Ria ini yang menjadi alasan saya memilih UMKM Makmur Ria sebagai sasaran dalam Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19 atau KKN BTV 3. KKN BTV 3 UNEJ dilakukan selama 30 hari yaitu mulai tanggal 11 Agustus -- 9 September 2021. 

Dari permasalahan tersebut saya akan membantu UMKM Makmur Ria dalam memasarkan produknya secara online dan mendampingi pengelola melakukan inovasi rasa pada jamudin pulut. 

Pemasaran melalui media sosial sangat penting bagi UMKM di tengah pandemi ini karena pemesanannya bisa melalui wa dan melalui sosial media instagram. 

Hal ini dilakukan karena tidak memungkinkan jika melakukan pemasaran secara langsung kepada masyarakat. Inovasi rasa juga penting dilakukan oleh UMKM agar masyarakat tidak bosan dengan rasa original nya.

Saya juga membantu memasarkanya pada teman dan keluarga saya. Alhamdulillah beberapa dari mereka sudah order dan suka dengan rasa nya. Karena jamudin pulut ini cocok untuk menemani anda saat sedang bekerja, menonton film, bahkan sebagai suguhan untuk tamu juga bisa. 

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp17.500 untuk berat 500g dan Rp10.000 untuk berat 250g. Sangat pas dikantong Bukan? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline