Saat kubuka jendela, kulihat embun pagi,
Bak i mutiara mengelantung pada daun,
Kusentuh perlahan ujung daun,
Agar embun tak jatuh ke tanah
Kan ku persembahkan embun ini untukmu
Aku ingin memiliki arti dalam hidupmu
Meskipun hanya setetes
Jangan kau siakan pengorbananku
Terdengar suara ratapan embun...
Tak tahan aku mendengarnya..
Lalu kututup kembali jendela
Dan kutemukan diriku
Menjelma menjadi uap menempel pada kaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H