Lihat ke Halaman Asli

Nandya Arintistia

Mahasiswa salah satu Institut Islam.

Tanpa Ayang, Siapa Takut

Diperbarui: 19 Maret 2022   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: ig @nandyaarin

Assalamualaikum Wr.Wb

Halo sobat semua. Kali ini aku akan membahasa opini aku mengenai sebuah problem remaja. Apa lagi kalau bukan berkaitan sama kata yang satu ini "Jomblo"

Duh ngeri pakai di bold warna merah pula. Sudah bukan kata yang asing dong, oke deh, kalau ada yang belum tahu biar aku spill dikit makna dari kata satu ini. Jadi di KBBI, jomlo berarti pria atau wanita yang belum memiliki pasangan. 

Hem, sebenarnya tidak masalah bagi seorang jomblowan atau jomblowati, namun terkadang ketika sedang down bisa jadi jomblo menjadi sebuah masalah.  Adakah solusi  layaknya booster untuk jomblowan atau jomblowati supaya semangat dalam kesendirian ini? 

fff-jpg-6235ed08cfca512f615e2b34.jpg

Yuk kita  sama-sama belajar dan saling mengingatkan, Oke. :)

Dalam sebuah buku berjudul " Jomblo sebelum menikah" kang Rifa'i menuturkan kalimat 

" secara logika, kenapa harus malu menjomblo? Wong kita tidak berbuat kesalahan. Mengapa harus minder, bukankah dengan menjomblo berarti kita telah berupaya menghindari dari perbuatan yang salah. Padahal harusnya para jomblo itu bangga dengan kejombloannya supaya orang-orang tertarik untuk menjomblo sampai nikah".

DUH tertampar ngga sih dari kalimat ini, syariat agama islam mengatur segala hal termasuk masalah menjomblo juga. Teh Ina pada buku yang berjudul "JOLITA, Jomblo Lillahhi Ta'ala" juga menekankan bahwa 

 Kejombloan bukanlah masalah, bukan pula sebuah musibah. Jadi bersabar, berikhtiar, dan istiqomahlah sampai halal karena ridho-Nya

 Disebutkan oleh Kang Rifa'i pada buku tersebut beberapa alasan mengapa menjomblo itu banyak dampak positifnya.

  1. Punya Banyak Waktu

    • Tentu saja hal yang paling di untungkan dari seorang jomblo adalah kedamaian. Bayangkan saja hidup damai tanpa sebuah notifikasi dari ayang yang mungkin hanya bertanya " sudah makan belum?" atau hal lain. Sebenarnya hal tersebut begitu indah di awal sebuah hubungan namun lama-kelamaan tentu saja bisa jadi bosan. Untuk membalas chatting pun terkadang harus meluangkan waktu tertentu di tengah kesibukan lain. Duh, parahnya kalau sedang rapat organisasi eh, ayang telepon, tidak di jawab bisa ngambek seabad, tapi izin ninggalin rapat bisa kena mental ini dilihatin banyak orang, entar dikatin bucin terus, kan malu. Pusing deh. Gubrak..

  2. Melatih Kemandirian

    • " Yang pulang ntar anterin ke toko baju ya, sama ke mall, lalu kita mampir ke supermarket eh ke perpus juga ya, soalnya mau pinjem buat tugas" duh ini namanya ayang rasa supir pribadi. Ketika memilih prinsip jomblo, kita ini tanpa sadar terlatih kemana-mana paling tidak sendiri, karena terkadang teman bisa jadi punya kesibukan lain kan. Dengan kesendirian kita jadi belajar mandiri, untuk meminta bantuan pada orang baru di sekitar apabila kesulitan.

  3. Fokus Beribadah

    • Tidak kalah lagi manfaat dari hidup menjomblo sebelum menikah adalah fokus dalam beribadah. Eh tunggu Min, tau ngga kalau justru saat punya ayang tuh makin semangat ibadah tau ngga, soalnya kan di ingetin " jangan lupa tahajud yang, eh sahur sekalian besok puasa ayyamul bidh nya", kurang lebih respon salah satu netizen. Oke fine, mimin tahu but yakin buat semangat ibadah ? (iyeh dah kaya gaya mbak Kinan di Layangan Putus aja :) . Kang Rifa'i pada bukunya memberikan sebuah tamparan pada kalimat berikut:
    • " Mengapa harus nunggu di bangunin ayang untuk melakasanakan tahajud? Jangan-jangan keikhlasan kita telah di rusak oleh kehadiran pacar?"
    • Duh, gimana tuh? kalau mimin bisa ibaratkan seperti kaya menambal sebuah perahu yang lubang, kita tambal bagian sini eh bagian lain lubang dan air masuk kedalam perahu. Hiya Min, maksudnya gimana tuh?
    • Jadi, di saat kita memperbaiki diri di hadapan Tuhan tapi juga berbuat dosa dengan berchattingan dengan ayang yang non mahrom.
  4. Fokus Memperbaiki diri.

  • Terus Min, solusinya giman dong buat kita-kita jomblo nih?
  • Oke deh, ini kita masuk kesalah satu tips buat mengatasi rasa di bayang-bayangin hidup tanpa ayang. Yakni dengan sibuk memperbaiki diri. Apalagi kalau kita masih pelajar tentu saja, jangan membuang-buang waktu ngelamun dong ya. Nah, sibukkan diri kita dengan hal- hal bermanfaat, berkontribusilah pada Bangsa dan Agama, quote yang paling bikin boster tuh " sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak bermaanfaat untuk manusia lainnya".
  • Duh Min kasih ide dong sibuk gimana gituh, bingung nih?
  • Oke deh, misal kita bisa sibuk dengan hobi kita. Yang suka menggambar atau menulis, buat podcast atau konten lain makin dalami hal tersebut terus menerus. Atau bisa juga suka diskusi, bisa ikutan forum online maupun offline dekat rumah kamu, ikut webinar dllnya. Intinya kalau ada kemauan pasti ada jalan deh, apalagi sekarang zamannya cari lewat ponsel di sosmed mudah banget informasi ada di mana-mana. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline