Menjelang Tahun Baru Imlek, tentunya berbagai persiapan sibuk dilakukan. Khususnya para warga etnis Tionghoa yang merayakan tahun barunya.
Bak tahun baru seperti biasanya, mereka sibuk menyambutnya dengan berbagai kegiatan. Tentunya dengan kemeriahan-kemeriahan dalam prosesi penyambutannya.
Pada hari Jum'at, 24 Januari 2025 saya di ajak pimpinan Radio Thomson Purwodadi (Tempat saya magang), ke salah satu klenteng (Tempat ibadah agama Konghucu) yang ada di kota Purwodadi, tepatnya di kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sekalian ngeliput berita. Disini saya sedikit bercerita tentang apa saja yang dilakukan mereka menjelang tahun baru Imlek kali ini.
Sebelum lebih jauh, perlu diketahui saya baru pertama kalinya masuk di klenteng.Pertama masuk, saya dan pimpinan saya disambut dengan baik oleh mereka. Dengan sambutan yang santun, ramah, dan berbincang santai.
Sambil melihat di sekeliling banyak berbagai lampu lampion china bergelantungan di tempat ibadah, serta berbagai patung, ukiran china dan tulisan china.
Di klenteng Tri Dharma Hok An Bio ini, warga etnis Tionghoa sibuk mempersiapkan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Dari mulai membersihkan tempat ibadah, Altar, dan Rupang (Patung Dewa), karena beberapa di antaranya sudah banyak yang berdebu.
Hingga pada akhirnya saya liputan mewawancarai salah satu pengurus tempat ibadah tersebut, yakni Bapak Budi Wiguno. Beliau mengatakan bahwasannya acara bersih-bersih ini dilakukan rutin tiap tahunnya menjelang tahun baru Imlek. Selain itu bapak Budi juga menambahkan bahwasannya pada tahun baru Imlek nantinya tidak ada acara spesial, hanya melakukan sembahyang seperti biasa. Kemudian dua minggu setelahnya ada tutup tahun, yang dinamakan cap komay.
Pengalaman yang sungguh meneyenangkan dan bermanfaat bagi saya. Selain saya baru pertama, dari sini saya bisa merasakan indahnya hidup bertoleransi dan tidak saling menjatuhkan. Salam Toleransi.