Lihat ke Halaman Asli

NaBe

Sedang doyan berfikir aneh

Data Palsu Memang Berbahaya

Diperbarui: 30 April 2021   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Alhamdulillah, terima kasih untuk kepolisian daerah Sumatera utara yang telah membongkar aksi kejam dari para oknum tes antigen bandara Kualanamu Sumut.

Dari penangkapan tersebut terungkaplah suatu tindak pidana yang melanggar undang-undang kesehatan dan undang-undang perlindungan konsumen. Dijerat Pasal 98 ayat (3) jo pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan/atau Pasal 8 huruf (b), (d) dan (e) jo pasal 62 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Ada lima orang yang di anggap secara sadar melakukan perbuatan melanggar hukum. Posisi mereka adalah:

1. BM (Business Manager) Laboratorium Kimia Farma Jl Kartini Medan, PM (45). Dia diduga berperan sebagai penanggung jawab laboratorium dan yang menyuruh melakukan penggunaan cotton buds swab antigen bekas.

2. Kurir Laboratorium Kimia Farma SR (19). Dia diduga berperan sebagai pengangkut cotton buds swab antigen bekas dari Kualanamu ke Lab Kimia Farma dan membawa cotton buds swab antigen bekas yang sudah diolah dan dikemas ulang dari Lab Kimia Farma ke Kualanamu.

3. CS di Laboratorium Klinik Kimia Farma, DJ (20). Dia diduga berperan melakukan mendaur ulang cotton buds swab antigen bekas menjadi seolah-olah baru.

4. Pekerjaan bagian Admin Lab Kimia Farma Jl Kartini Medan, M (30). Dia diduga berperan yang melaporkan hasil swab ke pusat.

5. Pekerjaan bagian admin hasil swab, R (21). Dia diduga berperan sebagai admin hasil swab test antigen di Posko Pelayanan Pemeriksaan COVID-19 Kimia Farma Bandara Kualanamu.

          Yang menjadi pertayaan saya selanjutnya adalah mengapa mereka melakukan hal tersebut?

Setelah saya pikir-pikir alasan kuat mereka adalah uang. Kenapa? Karena mereka adalah karyawan di suatu perusahaan obat di Indonesia yang hanya punya wawasan sekitar dunia kerja kantoran.

          Beda jika mereka adalah politisi, pasti mereka juga mendapat keuntungan dalam dunia politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline