Lihat ke Halaman Asli

NaBe

Sedang doyan berfikir aneh

Ledakan Lebanon adalah Kode Keras

Diperbarui: 12 Agustus 2020   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fotografer: yunandri agus

Pada tanggal empat Agustus 2020 warga kota Beirut negara Libanon akan terus mengenang suatu bencana akibat dari kelalaian manusia yang bertugas mengawas suatu zat berbahaya.

Suatu zat padat yang disimpan di gudang wilayah pelabuhan laut. Zat yang dikenal oleh orang awam sebagai pupuk penyubur tanaman namun bagi kumpulan manusia berpendidikan tinggi diberi nama amonium nitrat. Dengan jumlah 2750 ton terbakar lalu meledak dahsyat hingga terdengar sampai jarak 240 kilometer di negara siprus dengan guncangan magnitudo 3,3.

Akibat ledakan tersebut kondisi kota Beirut mirip dengan kota Hirosima setelah terkena ledakan bom atom Amerika Serikat. Menurut cerita dari internet ledakan tersebut seperlima kekuatan ledakan bom di negara Jepang itu.

Kemudian yang menjadi bahan pemikiran di logika saya adalah kenapa ada ledakan yang kata pemimpin Libanon berasal dari tumpukan pupuk?

Yang saya tahu adalah pupuk berguna untuk membuat subur tanaman. Namun setelah melihat terjadinya ledakan di internet mirip dengan proses ledakan nuklir di film hollywood, membuat saya heran. Apa yang tersembunyi dari cerita mengerikan ini.

Iseng-iseng saya berselancar di dunia maya. Ada cerita menarik bahwa selama ini negara Libanon sedang mengalami krisis ekonomi yang berlanjut menjadi krisis politik.

Di sana hampir setiap hari terjadi aksi unjuk rasa yang memprotes sikap politik pemerintah pusat karena tidak mampu membuat sejahtera rakyatnya. Harga kebutuhan pokok terjual mahal akibat banyak rakyat yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Pengangguran yang terjadi untuk warga Libanon karena banyak pengungsi asal negara Suriah mengambil peluang kerja dari warga asli Libanon karena mereka mau di gaji rendah.

Rasa sakit hati warga asli Libanon ini terasa tidak bermanfaat karena pihak penguasa negara belum mampu memberikan lapangan kerja yang di harapkan oleh rakyat.

Aksi unjuk rasa dan anarki pun belum mampu mengubah keadaan politik menjadi lebih baik. Negara Libanon akan bangkrut.

Walau di beberapa negara timur tengah pernah terjadi aksi pengambilan kekuasaan dengan cara yang tidak demokrastis namun hal itu sesuai dilakukan di Libanon. Hingga suatu hari terjadi ledakan yang meluluhlantakan kondisi keamanan negara Libanon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline