Lihat ke Halaman Asli

NaBe

Sedang doyan berfikir aneh

Kecanduan YouTube

Diperbarui: 22 Juni 2020   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fotografer: yunandri agus

Pagi hari adalah suasana yang menyenangkan. Di sana ada udara bersih yang membuat bernafas terasa segar. Cahaya matahari yang berwarna mirip telur setengah matang menyentuh kulit memberikan nikmat kesehatan jiwa dan fisik.

Tapi saat ini pagi hari adalah suasana perebutan kekuasaan antara kedua anak-anak saya tentang satu unit telepon genggam untuk bisa merasakan nikmatnya menonton saluran youtube.

Hausnya kekuasaan mereka untuk menguasai telepon genggam milik ibunya menciptakan suasana keras di dalam rumah yang dulu terasa damai dan sejuk.

Setiap pagi selalu ada perang mulut sampai pemukulan yang dilakukan antara abang dan adik. Setiap individu paling merasa pantas memiliki dan yang lain hanya pantas menonton tv dengan acara yang membosankan.

Akhirnya dengan rasa terpaksa saya dan bunda memberikan teguran juga solusi secara persuasif namun sepertinya sikap seperti itu tidak bertahan lama, harus ada peraturan baru.

Mau tak mau, terpaksa namun sedih kami harus memberikan sikap tegas namun terukur.

Terpaksa kami harus bersuara keras. Sebab dengan teriakan mereka berhenti bertengkar. Namun jika cara tadi tidak mempan, kami melakukan plan B.

Saya dan bunda harus mencubit pantat mereka agar perang antar dua saudara sekandung dapat dihentikan.

Walau perang sudah bisa dihentikan namun ada masalah lain yaitu kurangnya fokus mereka terhadap sarapan dari pagi hingga malam. Mereka menganggap enteng masakan karya bunda yang sangat sayang kepada anak-anaknya.

Terlihat mereka engan untuk memakan sarapan yang sudah di buat dengan ketulusan cinta seratus persen suci. Dan kembali lagi saya harus bersikap tegas namun terukur untuk segera mengingatkan mereka bahwa di luar rumah yang masih banyak orang yang kurang beruntung.

"Kakak! Adik! Ayo makan! Bunda buat nasi goreng enak gratis. Di luar rumah kita masih banyak orang susah yang nggak bisa makan enak seperti ini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline