Dalam berapa hari di bulan oktober tahun dua ribu sembilan belas dunia maya di ramaikan oleh berita tentang kematian artis cantik Korea selatan yang multi bakat bernama Sulli.
Dia berjuang dari manusia biasa menjadi orang yang di puja banyak penggemar di beberapa negara. Usaha kerasnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selalu gagal dan terus berusaha adalah cerita yang lekat pada seorang calon bintang.
Akhirnya pada suatu hari label kesuksesan tertempel pada diri Sulli. Tawaran bernyanyi dan menjadi aktris film bergaji besar segera datang bagai hujan di bulan desember.
Hidupnya bagaikan bidadari dari langit biru. Semua terasa indah. Semua bisa di beli. Semua mimpi bisa menjadi kenyataan.
Namun hari kelabu datang dari dunia hiburan Korea selatan, bahwa artis muda yang pandai bernyanyi dan berakting juga cantik akhirnya pindah ke dunia lain dengan cara yang membuat miris hati yaitu bunuh diri tergantung di apartemennya.
Kejadian ini kembali mengingatkan saya kepada penyanyi idola saat remaja dulu. Mereka adalah Tommy Page, Chris Cornell, Dolores O'Riordan dan Jim Morisson.
Apa yang terjadi dengan mereka?
Saya rasa kita harus sepakat bahwa mereka wafat di usia produktif dengan cara yang membuat miris hati. Tommy Page dan Chris Cornell mati bunuh diri. Dlores 'Riordan dan Jim Morisson meninggal akibat kelebihan menggunakan zat tertentu di tubuh. Berita itu di umumkan setelah jasad mereka di periksa pihak dokter rumah sakit.
Apa misteri yang tersembunyi dari penampilan bahagia mereka?
Uang banyak dan teman banyak ternyata tidak menjamin hidup bahagia seratus persen. Apalagi setelah sadar bahwa banyak uang dan teman banyak yang baik hati hanya fatamorgana kehidupan. Semua yang terlihat indah saat jauh namun terlihat kosong ketika mendekat.
Sifat uang mirip gula. Banyak yang suka karena terasa enak dan wangi. Binatang yang terkenal suka memakan gula adalah semut. Tapi semut hebat ya, buktinya semut tidak kena penyakit diabetes hehe.