Lihat ke Halaman Asli

Susi Pudjiastuti, Bu Menteri yang Merokok

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kabinet kerja sudah dibentuk dan dilantik oleh Jokowi. Beberapa nama dari partai dan non partai sudah muncul dalam kabinet kerja Jokowi-JK. Tapi yang menjadi perhatian saya adalah sosok menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti. Sosok wanita trengginas, cocok dengan kriteria yang Jokowi inginkan. Dimana jokowi mencari sosok yang memang benar-benar pekerja keras dan punya kemampuan manajerial yang mumpuni.
Saya tidak begitu kenal dan akrab dengan Susi Pudjiastuti ini. Bukan kenal dan akrab dalam arti sebenarnya lho ya.. Artinya, saya baru mendengar sosok Susi ini ya saat beliau diangkat menjadi menteri di kabinet kerja Jokowi. Susi Pudjiastuti ini adalah pemilik maskapai penerbangan SUSI AIR, yang konon hanya melayani penerbangan untuk wilayah terpencil saja, dan menjadi maskapai pertama yang mampu menjangkau wilayah bencana saat tsunami Aceh. Beliau tidak lulus SMA, memulai usaha dari nol dengan menjadi pengumpul ikan di TPI Pangandaran dan sekarang menjadi pengusaha sukses eksportir lobster dengan "Susi Brand"nya. Semua informasi itu saya peroleh ya saat beliau diangkat menjadi menteri di kabinet kerja ini.
Kita patut bersyukur Jokowi mau mengangkat Susi Pudjiastuti ini menjadi menteri. Setidaknya kalimat “Jangan takut, lulusan SMP bisa jadi menteri” bukan kalimat isapan jempol saja dan sudah terbukti. Bukan melulu tentang “Anak petani bisa menjadi Presiden” saja.
Yang membuat saya terkejut, bukan hal-hal diatas tadi, tetapi kebiasaan unik beliau, yaitu merokok. Kemarin setelah pengumuman kabinet, beliau duduk santai menikmati rokoknya sembari melayani pertanyaan awak media. Kenapa unik? Saya menganggap wanita merokok itu bukan kebiasaan buruk tapi kebiasaan unik, karena mungkin Susi Pudjiastuti adalah satu-satunya pejabat wanita yang punya kebiasaan merokok pertama di Indonesia. Hal tersebut bisa mengalahkan rekor Retno Lestari sebagai menteri luar negeri wanita pertama di Indonesia.
Beribu tanggapan pasti akan muncul menanggapi kebiasaan unik Susi Pudjiastuti ini. Mulai dari tanggapan berdasarkan etika, moral, sampai hukum. Ada yang pro dan pasti banyak yang kontra. Ya begitulah kita, ada orang yang mempunyai gaya di luar “mainstream” pasti akan menjadi perdebatan. Hal ini berlaku untuk Susi Pudjiastuti, dimana beliau sekarang menjadi buah bibir karena kebiasaan uniknya itu.
Mungkin beliau ingin menunjukkan kepada masyarakat tentang sifat dirinya yang terbuka, blak-blakan, apa adanya dan tidak munafik. Beliau ingin memproklamirkan diri kepada masyarakat “inilah saya”. Kita harus menghargai maksud beliau, ya walaupun banyak masyarakat Indonesia yang terkesan kaget. Tapi apa daya, itulah Susi Pudjiastuti, Bu menteri yang merokok.
Bagaimana tanggapan saya? Tanggapan saya pribadi seperti halnya ungkapan ini “Jangan Menilai Buku dari Sampulnya” . Jangan menilai Susi Pudjiastuti dari merokoknya saja. Dari rekam jejak dan pengalamannya sudah jelas kalau beliau memang tepat untuk jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini. Ya, walaupun memang beliau menggunakan insting dan pengalamannya saja tanpa gelar akademik apapun.
Bagi saya tidak masalah, profesionalisme dan skill kerja tidak semata-mata dilihat dari gelar akademisnya dan bukan pula dari merokok atau tidak merokoknya saja. Tetapi dilihat bagaimana/apakah dia bisa menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi atas permasalahan itu sesuai dengan bidangnya. Untuk Susi Pudjiastuti, karena bidangnya lingkup kelautan dan perikanan, bisa dilihat, apakah dalam kerjanya nanti, beliau mampu mengatasi masalah kelautan dan perikanan di Indonesia dan memberikan solusi-solusi jitu atas permasalahan itu. Jadi mari kita kawal dan pantau saja kerjanya 5 tahun kedepan.
Mudah-mudahan Sri Pudjiastuti mampu mengemban tugas di kementriannya dengan baik. Sehingga masyarakat tidak lagi menilai beliau dari merokok dan tatto nya saja, tapi dari hasil kerjanya. Tetap kerja, tetap merokok bu.. Bisa dicoba rokok kretek bu, rokok khas Indonesia :)(ndo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline