Lihat ke Halaman Asli

Ti Amo Inter..

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_100280" align="aligncenter" width="384" caption="Javier Zanetti, bukti loyalitas"][/caption] Banyak yang pesimis dengan kesempatan Intermilan untuk dapat merengkuh piala musim ini. Di saat seperti inilah, kita perlu menunjukkan arti tifosi alias pendukung yang sebenarnya, menampilkan kedewasaan untuk memahami bahwasanya dalam suatu permainan pasti ada pemenang dan pihak yang kalah. Kesetiaan pendukung sepakbola di negara-negara Eropa dan Amerika Latin patut menjadi contoh (tapi bukan kebrutalannya, sekali lagi bukan kebrutalannya) sekalipun tim kebanggaan mereka terdegradasi, mereka tetap setia, bahkan ketika tim itu dinyatakan ditutup karena bangkrut atau lain hal.

Back on the pitch, kekalahan beruntun Si Biru Hitam bukanlah akhir dari segalanya, jangan lupa Serie-A masih menyisakan beberapa giornata lagi, di ajang Coppa Italia pun masih berpeluang untuk membawa pulang piala (FYI: liga Italia tidak menggunakan Piala dalam memberikan gelar juara, kecuali di ajang Coppa), sementara untuk Liga Champions, meski kecil namun peluang masih ada. Jangan pernah menyerah sebelum bertanding, baik di lapangan maupun di kehidupan. Kerja keras, optimisme, kepercayaan diri dan loyalitas amat perlu ditunjukkan oleh segenap stakeholder, mulai dari pemain, official, manajemen hingga suporter di penjuru dunia. Kebersamaan kita semua dalam menjalani masa-masa sulit ini akan terasa amat manis di akhirnya, Javier Zanetti dapat menjadi bukti nyata untuk hal ini.

Zanetti sangat pantas menjadi Il Capitano dan kesayangan tifosi maupun presiden klub, manajemen, bahkan para pemain lainnya. Loyalitas dan dedikasi sang Skipper tak perlu dipertanyakan lagi, ketika klub belanja pemain jor-joran di era 90-an dan tidak menghasilkan gelar seperti yang dimimpikan, Zanetti tetap setia dan selalu bermain cantik dan bersemangat. Untuk para penggemar setia La Beneamatta yang sering nonton pertandingannya (pasti kuat begadang a.k.a insomnia ;-) seperti saya) pasti mengakui semangat yang ditunjukkannya. Meski sudah mencapai usia sunset alias persiapan pensiun di sepakbola, determinasi dan skill-nya terlampau ciamik untuk disimpan di pinggir lapangan.

Forza INTERNAZIONALE MILANO, no matter what, we'll always love the Blue n Black Gladiator.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline