Lihat ke Halaman Asli

Nando Muhammad

J'adore la france

Keruntuhan Rezim Orde Lama dan Orde Baru di Indonesia oleh Gerakan Sosial

Diperbarui: 30 Oktober 2021   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Soekarno yang merupakan presiden pertama di Indonesia yang berkuasa dari tahun 1945-1966 mendapat banyak kritikan dari berbagai kalangan dan adanya gerakan sosial masyarakat yang diinisiasi oleh mahasiswa dengan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), 

KAMI muncul akibat dari rentetan kejadian sosial ekonomi politik yang muncul seperti karena runtuhnya Ekonomi dengan inflasi yang tinggi, presiden yang otoriter dengan menciptakan dektrit presiden dengan konsep demokrasi terpimpin dengaan membubarkan Badan Konstituante hasil pemilu 1955, selain itu diperparah dengan diangkatnya Soekarno oleh MPRS sebagai presiden seumur hidup yang menancapkan bukti kediktatoran Soekarno pada tahun 60-an dan puncaknya pada 30 September tahun 1965, Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kudeta dengan membunuh 6 jenderal dan 1 perwira dengan kejam menjadi puncak dari kemarahan masyarakat, 

Soekarno yang diduga dekat dengan PKI dimintai pertanggung jawaban dan diminta oleh gerakan sosial masyarakat melalui KAMI untuk memenuhi 3 tuntutan yang disebut Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) dengan isinya sebagai berikut;
a.Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
b.Perombakan kabinet Dwikora
c.Turunkan harga sandang-pangan

Soekarno yang tak kunjung memenuhi tuntutan terutama dengan tuntutan pembubaran PKI dan oleh karena itu Soeharto mendapat dukungan masyarakat dan mahasiswa untuk mengambil alih kekuasaan sementara dengan berdalih sebagai pemulihan keamanan dan ketika Soeharto mengambil alih kekuasaan dengan berbekal Surat Perintah Sebelas Maret (SUPERSEMAR) PKI dibubarkan oleh Soeharto. 

Mahasiswa yang dikendalikan oleh Ali Moertopo, Ali merupakan tangan kanan Soeharto dan pada masa itu banyak membantu KAMI ketika menjabat sebagai salahsatu panglima komando tempur Kostrad, Ali aktif memberi pengarahan tentang aksi, juga mengirim Think Tank untuk melindungi Universitas Indonesia, dan karena hal itu pada periode krisis itu KAMI berhasil menggulingkan Soekarno, dan karena hal itu banyak dari mahasiswanya mendapat hadiah dan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabinet Orde Baru.

Setelah 32 tahun menjabat, Soeharto akhirnya digulingkan oleh mahasiswa yang dulu Ia gunakan untuk mendukungnya mendapatkan kekuasaan, pada tahun 1998 mahasiswa mampu menggulingkan Presiden Soeharto dengan demo yang berskala besar. Tetapi penggulingan ini harus dibayar dengan mahal dengan beberapa hilangnya aktivis dan mahasiswa pendemo, mereka yang meninggal karena peluru tajam atau yang hilang entah kemana sampai tidak ditemukan mayatnya menjadi harga dari perubahan arah politik dari Otoriter ke Demokrasi.

Gerakan sosial yang menjatuhkan Presiden Soeharto merupakan buntut dari kekesalan masyarakat dan mahasiswa terhadap rezim otoriter Soeharto yang seringkali semena-mena, banyaknya Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) pada masa orde baru menambah rasa muak pada masyarakat, selain itu adanya Penembakan Misterius (Petrus), banyak orang hilang tanpa diadili langsung ditembak lalu dikarungin dan dibuang ke sungai, dan puncaknya kekesalan mahasiswa yaitu ketika Indonesia dilanda oleh krisis moneter, dimana harga-harga melambung tinggi menjadi akhir bagi kekuasaan Soeharto, militer yang sudah tidak percaya terhadap Soeharto tidak melakukan upaya yang lebih untuk membendung gerakan sosial masyarakat dan akhirnya mahasiswa dan masyarakat mampu merangsak masuk ke Gedung DPR dan menduduki Gedung DPR dan setelah kekacauan itu terjadi presiden Soeharto mundur dari jabatannya.

Sebenarnya gerakan-gerakan sosial tersebut sangat kuat kekuatannya dibandingkan dengan negara karena terbukti dibelahan dunia manapun gerakan sosial hampir semuanya berhasil seperti revolusi Bolshevik yang meruntuhkan kekaisaran Rusia yang dipimpin Tsar Nicholas II, selain itu ada revolusi Prancis yang menghancurkan feodalisme kekuasaan Louis XVI, dan juga revolusi Amerika dan ini menandakan bahwa gerakan-gerakan sosial dengan gerakan kolektif berhasil membuat suatu perubahan yang sangat besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline