Corona sekarang sedang menghantui Indonesia dengan jumlah korban diantara yang positif terpapar virus corona yaitu sekitar 309 orang dan yang meninggal 19 orang, jumlah itu mungkin akan terus berkembang karena belum adanya vaksin dan juga penanganan maksimal dari pemerintah pusat, selain itu biaya tes yang mahal mengakibatkan sedikitnya yang melakukan tes CoV-19 ini sehingga jumlah yang dapat terpantau sangat sedikit karena mahalnya biaya tes tersebut, Dan untung saja baru-baru ini pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan tes massal sebagai langkah untuk mengantisipasi virus corona di Indonesia dan mendeteksi siapa saja yang positif dan negatif sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Masker langka
Akibat corona ini juga mengakibatkan barang-barang menjadi naik seperti masker dan hand sanitizer, barang-barang tersebut melonjak sangat tinggi dan banyak penjual mematok harga yang sangat "gila" Kisaran 350-500 ribu dalam satu box masker padahal harga normalnya 20 ribu sampai 30 ribu, banyak penjual yang memanfaatkan keadaan untuk mencari keuntungan seakan cuan lebih utama daripada kemanusiaan, banyak orang rela menjadi "serigala" untuk manusia lainnya hanya karena uang, tidak tersisa lagi jiwa gotong-royong ketika di hadapan ekonomi/uang, semuanya menjadi beringas tidak mengenal saudara sebangsa dan setanah air, banyak cara para penjual untuk meraup keuntungan dengan salah satu caranya yaitu menimbun masker sehingga mengakibatkan kelangkaan dan harga akan menjadi melambung tinggi, untung saja polisi bergerak cepat dan meringkus untuk siapa saja yang menimbum masker.
Ekspor impor tersendat
Dengan adanya virus corona, selain menimbulkan wabah penyakit dan kepanikan di masyarakat, virus itu juga membuat hancur perekonomian Indonesia, dan Indonesia saat ini sedang berada dibayang-bayang resesi, bagaimana tidak? Sektor ekspor dan impor jadi tersendat karena adanya virus corona ini, bahan-bahan baku untuk industri di Indonesia banyak impor dari china. oleh karena itu, jika china masih memberlakukan lockdown maka kebanyakan industri di Indonesia tidak akan jalan karena tidak adanya pasokan bahan baku sehingga menyebabkan ekonomi terkapar, selain itu juga dalam hal ekspor pun Indonesia kebanyakan mengekspor ke china, oleh sebab itu jika ekspor dan impor tersendat maka kelumpuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Rupiah anjlok ke 16 ribu per dollar
Rupiah yang anjlok menembus 16 ribu/ 1usd adalah bukti dari kelumpuhan ekonomi Indonesia, pelemahan rupiah akan mengakibatkan inflasi dan melonjaknya bahan-bahan pokok, sehingga seperti lengkap sudah penderitaan rakyat Indonesia ketika sedang berjuang melawan virus corona malah diterpa oleh resesi ekonomi. Pelemahan rupiah akan terus berlanjut sebelum virus corona hilang, dan hal itu yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk me "lockdown" Indonesia, seperti buah "simalakama", pemerintah dihadapkan dengan dua pilihan antara "lockdown" dengan mengorbankan ekonomi yang bisa mempercepat pemicu resesi atau tidak me "lockdown" dengan mengorbankan kesehatan masyarakat, situasi yang sangat sulit yang sedang dihadapi pemerintah, oleh karena itu pemerintah harus bijak dalam pengambilan keputusan, yang mana lebih utama, ekonomi? Atau nyawa masyarakat?
Minyak dunia yang turun drastis
Minyak dunia sekarang mencapai harga terendah selama 18 tahun terakhir yakni sekitar 25usd/barel, Indonesia yang biaya produksi minyak dengan harga sekitar 40usd/barel akan mengalami kerugian yang sangat besar, Indonesia memproduksi minyak dengan jumlah 650 ribu barel per hari, dengan harga 25usd per barel maka kerugian yang akan dialami oleh Indonesia akan sangat besar sehingga lagi-lagi pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang sangat tepat untuk menghadapi persoalan ini.
Ancaman resesi
Dalam pengamatan saya Indonesia tidak akan mudah terlepas dalam resesi ekonomi, resesi ekonomi sudah seperti sebuah kepastian jika dilihat dari apa yang terjadi di Indonesia dimana virus corona masih belum mampu untuk dihilangkan, dalam jangka 3-6 bulan jika Indonesia belum bisa melakukan ekspor / impor maka rupiah akan terus melemah hingga mencapai 17-18 ribu rupiah per dollar, dan meskipun corona hilang dari indonesia, tidak akan mudah untuk mengembalikan ekonomi menjadi sedia kala dalam jangka waktu yang singkat, sehingga resesi tidak dapat terhindarkan dari Indonesia dan bahan-bahan pokok akan meningkat sangat drastis dalam beberapa bulan atau tahun kedepan.