Mendengar kata ISIS (islamic state of iraq and syria) pasti banyak spekulasi dari masyarakat tentang ISIS itu sendiri , banyak yang berpendapat bahwa ISIS itu teroris, kejam, dan tidak berperikemanusiaan sehingga membuat masyarakat menjadi takut ketika mendengar kata ISIS, dan tidak hanya masyarakat pemerintah pun takut jika mendengar kata ISIS tetapi kenapa banyak warga Indonesia yang mengikuti kelompok bersenjata tersebut?.
ISIS merupakan kelompok bersenjata yang berasal dari Irak dan Suriah, kelompok ekstremis ini mengatakan mereka adalah Negara islam sekaligus kekhalifahan dunia, dan pemimpinnya yaitu abu bakr al baghdadi.
Mereka melakukan banyak penyerangan terhadap musuh-musuhnya termasuk Islam sekalipun yang berbeda pemahaman dengan kelompok tersebut.
mengutip dari pernyataan eks ISIS yang ikut gabung ke dalam kelompok bersenjata itu mengatakan dia tertipu dengan janji-janji dan propaganda ISIS sehingga banyak masyarakat terutama dari Indonesia yang tertipu dengan janji janji ISIS tersebut yang menjanjikan hidup yang lebih baik dengan hukum Islam yang tegas tetapi dia malah diperlakukan tidak manusiawi, para wanita dijadikan 'pabrik anak' oleh para tentara ISIS.
para wanita itu didata mana yang lajang, janda dan yang sudah menikah, setiap pagi ara tentara ISIS datang ke asrama dan menunjuk wanita yang mau dia nikahi, wanita itu tidak boleh menolak sehingga menurut nurshadrina khaira dania itu merupakan perlakuan tidak manusiawi.
Sementara para laki laki jadi garis depan dalam peperangan.
Belakangan ini pemerintahan berwacana untuk memulangkan ratusan eks ISIS yang ingin pulang ke Indonesia karena menyesal telah bergabung dengan kelompok bersenjata itu, akan tetapi banyak sekali penolakan dari pejabat negara seperti ali mochtar ngabalin bahkan presiden joko widodo sekalipun tidak setuju dengan pemulangan eks ISIS tersebut presiden joko widodo mengatakan "Kalau bertanya pada saya, ini belum ratas lo ya, kalau bertanya pada saya, saya akan bilang 'tidak'. Tapi masih dirataskan. Kita ini pastikan harus semuanya lewat perhitungan kalkulasi plus minusnya semuanya dihitung secara detail dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam ratas setelah mendengarkan dari kementerian-kementerian dalam menyampaikan. Hitung-hitungannya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020)sumber detiknews). karena ditakutkan akan membahayakan negara, padahal di UUD 1945 disebutkan bahwa pemerintah harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
WNI eks ISIS terpapar radikalisme dan itu merupakan 'penyakit' ideologi, pemerintah bisa melakukan deradikalisasi para WNI eks ISIS tersebut dengan melakukan karantina dengan waktu yang ditentukan ataupun ditempatkan di pulau kosong untuk melakukan deradikalisasi daripada membiarkan para WNI tersebut menderita dan tidak bisa pulang.
Sama seperti WNI yang baru pulang dari wuhan, china mereka dikarantina dengan tenggat waktu yang telah ditentukan sampai diketahui tidak terpapar penyakit.
Jika pemerintah takut memulangkan WNI eks ISIS dengan alasan WNI tersebut sudah terpapar radikalisme dan takut membunuh orang di Indonesia, seharusnya pemerintah lebih takut membiarkan para koruptor berkeliaran, mereka juga terkena 'penyakit' tetapi mereka tetap saja berkeliaran, hak hak politiknya tetap ada dan tidak dicabut oleh pemerintah padahal jika ditelaah secara seksama para koruptor lebih banyak membunuh, ketika mereka mencuri uang rakyat berapa banyak bayi yang meninggal karena tidak mendapatkan makan, berapa banyak rakyat yang bunuh diri karna terhimpit ekonomi, berapa banyak orang yang mencuri hingga dihakimi sampai meninggal oleh massa
Jika kita jeli dalam melihat , semua itu bersumber dari tindakan pejabat yang mengambil uang rakyat sehingga menimbulkan banyak masalah, itulah yang sepatutnya ditakuti oleh pemerintah.