Lihat ke Halaman Asli

Tetap Berpeluang Meski Terkekang

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

“Seorang sociopreaneur adalah orang yang memiliki kepedulian social yang tinggi”, setujukah Anda dengan kalimat tersebut? Kalau saya setuju. Sebutan tersebut layak diberikan pada Titin Agustina, perempuan muda ini adalah founder, owner sekaligus managing director Kraviti. Kraviti berdiri pada tahun 2005, memproduksi kain perca batik menjadi home textile.

Keberhasilan Tina, demikian panggilan akrabnya, memenangkan lomba Kewirausahaan Sosial (MBM Challenge) yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri tahun 2002 lalu, memacu Kraviti untuk membuka peluang pasar. Awalnya dengan memberikan pelatihan dan pembinaan pada penduduk di lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian timbul inisiatif untuk bekerjasama dengan penghuni Lapas wanita Sukamiskin Bandung. Tina juga mengajak serta sebuah organisasi internasional yaitu JCI (Junior Chamber International) untuk ikut terlibat di dalam memberikan pelatihan tersebut.

Menjadi seorang sociopreaneur ,Tina harus menekankan kepada warga binaannya agar benar-benar menghasilkan produk yang berkualitas. Sehingga konsumen membeli bukan karena kasihan atau sekedar memberikan santunan. Jika melihat produk dari Kraviti maka kita akan melihat hasil kerajinan tangan yang sangat menarik dan memiliki kualitas yang baik. Melihatnya saja kita akan langsung berfikir “Indonesia Banget”. Kain perca batik bisa berubah menjadi bed cover, sarung bantal, seprai, tablecloth & runner, aksesoris, dsb.

Harapan Tina, penghasilan rutin yang mereka dapatkan selama berada di lapas bisa ditabung dan jika bebas kelak bisa dijadikan modal buka usaha sendiri. Tina juga berharap, mereka tidak hanya memiliki ketrampilan yang menghasilkan, tetapi juga memiliki rasa percaya diri untuk kembali berbaur di masyarakat. Yang sering terjadi, bekas penghuni lapas mengalami krisis kepercayaan diri, karena lingkungan di mana dia tinggal masih memandang sebelah mata.

Dibutuhkan orang-orang dengan semangat dan kesadaran seperti Tina ini. Dan yang tak kalah pentingnya, diharapkan masyarakat memberikan kepercayaan dan menerima mereka untuk kembali berada di tengah-tengah keluarga dan orang-orang yang dicintainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline