Laki-laki macho dan ganteng saja masih butuh popular Pak, lah Bapak kok tidak? Saya menulis ini juga bukan karena saya kepingin populer, Pak. Cuma kok saya ingin sekali menulis ini. Ingin menuangkan fikiran saya ke dalam bentuk tulisan,biar ada pertinggal, tidak menguap begitu saja. Sering lupa soalnya.
BBM tadi malam Bapak naikkan. Saya tidak terkejut, bukan karena saya kaya. Kami warga biasa saja, bukan pengusaha atau pejabat. Suami saya bekerja di sebuah BUMN, juga bukan seorang yang menduduki jabatan structural. Saya seorang Ibu Rumah Tangga biasa, tidak berpenghasilan. Tapi kami mendukung kebijakan ini. Andai bukan Bapak presidennya sekali pun.
Sebabnya? Iya, saya sedih kalau negara kita begini-begini terus. Subsidi yang dibungkus untuk rakyat tidak mampu, ternyata yang menikmatinya orang kaya. Buktinya, yang paling ngantri seru di tempat pengisian bahan bakar itu orang yang bermobil. Dan mereka juga banyak yang mampu memiliki sepeda motor lebih dari 1 unit, sudah bukan lagi kebutuhan, tapi gengsi mungkin.
Lah bagaimana dengan kemampuan saya mengelola keuangan keluarga? Hahaha...kami terimbas juga dong. Tadi malam, anak saya ngomong kalau ongkos becak naik, harga kebutuhan dapur juga naik. Saya hanya mengurangi jumlah pembelian, sesuai dengan kemampuan keuangan. Kalau dulu uang RP. 6000,- bisa beli ¼ kg cabai, sekarang cuma 1 ons, ya begitulah pada yang lain-lainnya.
Semoga kebijakan yang awalnya menuai kritik, cacian, anarki dsb ini berujung membahagiakan, Pak. Karena kami juga harus diajar memahami dan sabar. Asalkan, pemerintahan Bapak benar-benar memberantas segala jenis korupsi, baik yang belum terungkap dan yang akan datang. Percuma saja, Pak...kalau semangat bekerja ini masih digembosi, dan Bapak tidak berani memberantas para mafia.
Semoga pemberian bantuan buat rakyat kurang mampu benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Jangan ada penyelewengan bantuan sosial lagi. Semoga pembangunan infrastruktur berjalan lancar dan benar, demi memeratakan kesejahteraan. Dan semoga Bapak segera mengungkap kasus-kasus besar masa lalu.
Semangat bekerja Pak, semoga Allah melindungi Bapak dan orang-orang jujur lainnya. Semoga Indonesia bisa maju, karena kita memang mampu. Yang kita butuhkan cuma orang yang jujur dan berani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H