Pendidikan moral dan karakter
Pendidikan moral adalah syarat penting dalam perkembangan sosial manusia menurut filsafat tradisional. Ini mengacu pada upaya untuk mengendalikan dan meningkatkan perilaku sosial, yang merupakan bagian dari proses perkembangan manusia menuju keadaan yang lebih baik. Dengan demikian, moralitas dapat dianggap sebagai sistem aturan perilaku yang membimbing individu dalam menjalankan fungsi masyarakat, serta melindungi kepentingan orang lain.
Karakter merupakan konsep inklusif yang tidak hanya mencakup aspek menjadi pelaku yang baik, tetapi juga melibatkan berbagai aspek pembentukan kepribadian. Proses pembentukan karakter melibatkan pendidikan yang diberikan di rumah, di sekolah, serta melalui interaksi sosial.
Sekolah, sebagai lembaga formal, memiliki peran penting dalam pendidikan karakter. Namun, implementasi pendidikan karakter di sekolah tidak selalu jelas dan seringkali tidak didasarkan pada landasan teoritis yang kuat. Hal ini disebabkan karena belum adanya konsensus mengenai definisi kebajikan dan bagaimana cara mengajarkannya. Konsensus semacam itu penting mengingat masyarakat kita sangat beragam, terutama dalam konteks sistem politik yang demokratis.
Pembentukan Moral
Pembentukan moral merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak dengan tujuan mencapai standar moral yang diinginkan. Contohnya, pendidik seperti guru dan ketua osis memiliki peran dalam mengubah moralitas siswa dari yang kurang baik menjadi lebih baik.
Moralitas mengacu pada perilaku manusia yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Lingkungan sosial tempat siswa dibesarkan juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan moral mereka. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus menggunakan berbagai metode untuk membentuk perilaku siswa agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Pendidikan Kecerdasan Moral sebagai Pengembangan Kepribadian Siswa
Pengembangan kepribadian siswa dilakukan melalui layanan pendidikan yang mencakup mendidik, membina, dan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:
Mendidik: Guru memberikan pemahaman, reward, pemujian, dan motivasi kepada siswa agar mereka tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik dan psikis.
Membina: Pembentukan watak dan kepribadian siswa dilakukan melalui pola asuh, layanan pendidikan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu contohnya adalah pembinaan moral bagi anak jalanan, yang meliputi ceramah, nasehat, hukuman edukatif, dan diskusi.