Setiap hari saya selalu menemukan ada beberapa anak yang lebih memilih duduk di belakang meskipun dia datang paling awal, juga selalu terdapat beberapa bangku kosong yang terletak didepan dan sekalipun ada anak datang terlambat ketika mereka melihat bangku belakang sudah penuh, mereka malah menarik bangku depan yang kosong kebelakang untuk mereka duduk.
Sehingga hampir setiap hari saya juga mendapati pendidik menegur beberapa anak-anak yang melakukan hal tersebut, dan cenderung memaksa untuk mengajak duduk didepan.
Saya selalu mempertanyakan perihal kejadian tersebut. apakah alasan yang membuat mereka seperti itu?
Hai sobat, kalian mungkin pernah mengalami hal serupa dengan cerita saya diatas bukan? Mari kita ungkap mengapa hal itu terjadi.
Menurut sebagian mahasiswa yang menyukai bahkan menyebut bahwa bangku dibagian belakang adalah tempat yang terfavorit adalah jika duduk dibagian depan maka ototmatis mereka merasa akan menjadi sasaran empuk bagi para dosen yang suka melemparkan pertanyaan secara tiba-tiba, ada juga yang beralasan tidak bisa sambil main handphone, tidak bisa tidur atau melamun, susah menyontek jika ada kuis dadakan, hingga yang berangapan duduk didepan itu horor, dan masih banyak lagi.
Dari sekian bayak alasan para mahasiswa diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa semua itu berasal dari rasa percaya diri yang kurang dari dalam diri seseorang.
Bagaimana cara mengubah pemikiran bahwa duduk di depan meyeramkan?
1. Motivasilah diri kamu sendiri
Jadikanlah kuliahmu setiap hari sebagai ladang untuk mengasah keterampilan, bukan hanya sebatas datang kuliah, duduk manis di belakang, mendengarkan dosen menjelaskan, lalu pulang tanpa ada kesan apapun.
2. Buatlah sugesti jika duduk didepan kamu akan lebih berkonsentrasi
Karena pada dasarnya duduk didepan membuat mata kamu lebih fokus kepada dosen atau presentator yang menjelaskan materi kuliah. Sehingga saat dosen atau presentator menerangkan materi kamu tidak perlu terganggu dengan orang yang ada di depan kamu terutama dalam segi penglihatan kedepan.