Lihat ke Halaman Asli

Liang Lahat

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesungguhnya manusia hidup terbuat dari tanah
Hidupnya sebatas dari tanah ke tanah
Namun mengapa manusia menjadi lupa?
Bersikap sombong busungkan dada
Bersifat angkuh besar kepala

Manusia hidup tiada arti di depan Sang Penguasa
Tapi mengapa manusia berani menemtang sang pencipta?

Berani tapi putih
Lembut tapi jantan
Perkasa tapi jujur
Bukankah lebih baik daripada
Berani tapi hitam
Lembut tapi culas
Perkasa tapi tamak

LIANG LAHAT !

Di sini tersimpan saksi bisu dari keserakahan
Saksi buta dari keculasan
Saksi tuli dari ketidak jujuran

Bisakah kekuantan manusia memecah kebisuan?
Menyalang kebutaan hati
Mendengar desah ketidak adilan
Bisakah tongkat si buta mengetuk membuka pintu kebenaran?

Yang Kuasa dan Sang Pencipta adalah tempat bertanya
Tempat meminta

Adakah manusia bertanya dengan kebersihan hati?
Adakah manusia meminta dengan kejujuran jiwa?

LIANG LAHAT !

Di sini kau berada
Di sini awal dan berakhirnya satu rahasia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline