Lihat ke Halaman Asli

Lirih Bisikmu

Diperbarui: 7 September 2015   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

/1/
Malam tak selamanya gelap
Lirih bisikmu bertalu diantara senyap
Sekalipun mendung melingkupi langit malam nan gemerlap
Ketika awan putih masih sanggup kepakkan sayap

/2/
Mungkin saja, malam telah jenuh mendengar
Tentang suka duka, lara bahagia pun jiwa yang hambar
Begitupun semua cerita insan manusia
Yang terkadang teramat rumit tuk ter-eja makna

/3/
Adakalanya terbiasa kita berdialog dengan suara hati
Bertukar cerita tentang kisah tanpa ujung yang pasti
Adakah sunyi tiada bertepi?
Adakah sepi ini ‘kan tergenapi?

/4/
Sekiranya tak ada sunyi yang tak bertepi
Malam tak selalu berlalu dengan sunyi
Namun, Mengapa kita harus bersedih hati
Gundah gelisah berpasrah sedalam kalut ruang imaji
Ketika senyap tetiba hinggap
Dan kelu dijiwa bertarung dengan tingginya hasrat

/5/
Gemintang tak pernah berpaling dari langit
Membiarkan malam tanpa pendar cahayanya
Meninggalkan sang dewi malam dalam kesendirian
Ia hanya sekejap bersembunyi tuk merangkai mimpi
Hingga pada waktunya tiba dia ‘kan kembali
Membelai lembut dalam ruang hati
Nan penuh arti
[ND]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline