Lihat ke Halaman Asli

Rindu yang Tertinggal

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1393274446396843431

[caption id="attachment_324496" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Pada rindu yang tertinggal

Ada rasa gundah yang berlalu lalang

Menyusuri muara akan gelisah jiwa

Rasa yang sempat terpenuhi

Meski hanya sekejap saja

Pun meski hanya sementara

Kemudian menghilang dalam kejap bayang

Bersama langkah terakhir darimu dari ujung sudut pandang

***

Pada rindu yang tertinggal

Terbuaiku dalam perih rasa, yang harusnya tertanggal

Tak lelahku coba nikmati setiap hela nafas ini

Dalam setiap gulir waktu harus terlewati

Dalam setiap jengkal langkah yang harus tertapaki

Tanpamu, Tanpa aroma tubuhmu disini

Di ruang persinggahan rindu

Yang baru sebentar saja kau singgahi

Lalu pergi lagi.... dan belum sempat kembali...

***

Pada rindu yang tertinggal

Tautan rasa dalam jiwa tak pernah letih mengeja

Setiap perpaduan rindu yang bertalian mesra

Meski pedih tak pernah lelah menyerta

Pun tak pernah luput, perih yang bersanding rindu

Namun, rindu tiada jemu, selalu hadir manis merayu

Menawarkan berjuta senyum bahagia

Dalam balutan prahara pun dahaga jiwa

***

Pada rindu yang tertinggal

Kiranya indah rasa tak pernah pudar

Hingga kita kembali bersua

Diruang singgah rindu kita dalam relung jiwa

[ ND ]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline