Lihat ke Halaman Asli

Diskursus Model Komunikasi Semiotika: Ronald Barthes

Diperbarui: 21 Juli 2024   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Nurkholifah Rifani/Kompasiana

Pengantar

Dalam studi komunikasi dan semiotika, nama Roland Barthes menonjol sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh. Barthes, seorang ahli teori sastra dan semiotika asal Prancis, memperkenalkan konsep dan teori yang mengubah cara kita memahami tanda-tanda, simbol, dan makna dalam berbagai bentuk komunikasi. Artikel ini akan membahas model komunikasi semiotika dari Roland Barthes, dengan fokus pada pemikiran dan kontribusinya terhadap analisis tanda dan makna.

 Konsep Dasar Semiotika

Semiotika adalah studi tentang tanda dan simbol serta cara mereka digunakan dan diinterpretasikan. Dalam semiotika, tanda dapat berupa segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, seperti kata-kata, gambar, gerak tubuh, atau objek. Tanda terdiri dari dua komponen utama:

1. Penanda (Signifier): Bentuk fisik atau ekspresi dari tanda, seperti suara, gambar, atau kata-kata.
2. Petanda (Signified): Konsep atau makna yang diwakili oleh penanda.

Model Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes mengembangkan model semiotika yang lebih kompleks daripada teori dasar Ferdinand de Saussure. Barthes memperkenalkan konsep denotasi dan konotasi dalam analisis tanda, serta memperluas pemahaman tentang bagaimana makna diproduksi dan diinterpretasikan dalam budaya.

 1. Denotasi dan Konotasi

- Denotasi: Makna denotatif adalah makna dasar atau literal dari tanda. Ini adalah hubungan langsung antara penanda dan petanda tanpa adanya interpretasi tambahan. Misalnya, gambar seekor kucing dalam konteks denotatif hanya berarti seekor kucing sebagai hewan.
- Konotasi: Makna konotatif adalah makna tambahan yang muncul dari asosiasi kultural, emosional, atau sosial. Konotasi melibatkan interpretasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang tanda berdasarkan konteks budaya. Misalnya, gambar seekor kucing bisa memiliki konotasi kelembutan, misteri, atau keanggunan tergantung pada konteksnya.

 2. Mitos

Salah satu konsep kunci yang diperkenalkan Barthes adalah **mitos**. Dalam konteks semiotika, mitos adalah sistem tanda yang berfungsi untuk menaturalisasi ideologi dan nilai-nilai budaya tertentu. Mitos mengubah makna konotatif menjadi sesuatu yang tampak alami dan tak terbantahkan dalam masyarakat. Misalnya, iklan yang menampilkan kebahagiaan keluarga dalam konteks produk rumah tangga dapat menciptakan mitos tentang kebahagiaan domestik yang dihasilkan oleh konsumsi produk tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline