Malang - Generasi milenial tidak lepas dari penggunaan teknologi khususnya internet, karena sudah menjadi kebutuhan pokok dan sebagian besar memiliki sosial media. Twitter, Facebook, Snapchat, Line, WhatsApp, dan Instagram kurang lebih adalah sosial media yang selalu ada di perangkat setiap milenial. Melalui sosial media, pengguna dapat menjangkau seluruh aktivitas di dunia tanpa batas ruang, biaya, waktu, usia, latar belakang, suku, budaya, atau agama. Saat ini, sosial media menjadi hal wajib yang selalu digunakan sehari-hari untuk kepentingan masyarakat.
Selain berdampak baik, penggunaan sosial media saat ini banyak disalah gunakan sehingga dapat merugikan pengguna lainnya, seperti penipuan belanja online, penculikan, akun gosip yang tidak bertanggung jawab, berita hoax, fake account, penyebaran SARA, pornografi, tindak kekerasan, ujaran kebencian terhadap seseorang atau kelompok di sosial media. Penggunaan sosial media yang terlalu bebas tanpa adanya kontrol memberikan dampak negatif bagi pengguna dan korban yang merasakannya. Oleh karena itu, penggunaan sosial media tetap memerlukan etika dalam berkomunikasi, berperilaku, berkomentar, dan tentunya saling toleransi antar sesama pengguna lainnya.
Sebagai mahasiswa yang berperan sebagai agent of change, sekelompok mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negeri Malang yang memiliki kepedulian terhadap masalah yang dialami para remaja saat menggunakan sosial media melakukan kegiatan sosialisasi pada siswa-siswi SMPN 25 Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk perbaikan etika dalam penggunaan sosial media pada para siswa-siswi yang sedang berada di fase remaja awal. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menurunkan angka kasus kejahatan yang ada pada sosial media.
Antusiasme Siswa-Siswi SMPN 25 Malang dalam Mengikuti Kegiatan Sosialisasi (dokpri)
Dengan diadakannya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan dapat menurunkan kasus kejahatan di sosial media dengan cara menggunakan etika yang benar dan baik. Diharapkan pula dari kegiatan sosialisasi ini dapat mempersiapkan generasi penerus bangsa berikutnya memiliki kepribadian, etika, sifat, dan moral yang baik.
