Lihat ke Halaman Asli

Nanda Novia Sari

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Uiversitas Negeri Semarang

Seni Budaya : Pilar Pengembangan Emosional dan Kreatifitas Anak di Sekolah Dasar

Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nanda Novia Sari 1 ,  Dr. Eka Titi Amdaryani, S.Pd., M.Pd.,2

1,2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang

1 nanda311202@students.unnes.ac.id, 2 ekatitiandaryani@mail.unnes.ac.id

Pendidikan seni budaya memiliki peran yang krusial dalam pengembangan anak-anak, terutama di usia sekolah dasar (SD). Pada tahap ini, anak-anak berada di masa emas pertumbuhan, di mana setiap aspek pendidikan yang diberikan dapat berdampak besar terhadap perkembangan mereka. Seni budaya tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan estetika, tetapi juga berfungsi sebagai pilar penting dalam pengembangan emosional dan kreatif anak. Sayangnya, dalam banyak kurikulum sekolah dasar, seni budaya sering kali dianggap sebagai pelajaran pelengkap, bukan kebutuhan utama.

Seni Budaya untuk Pengembangan Kreativitas Anak

Seni budaya merupakan salah satu cara paling efektif untuk merangsang kreativitas anak-anak. Dalam proses belajar seni, anak-anak didorong untuk berpikir bebas, menciptakan sesuatu yang baru, dan mengeksplorasi imajinasi mereka. Apakah itu melukis, menari, atau memainkan alat musik, setiap bentuk ekspresi seni memungkinkan anak untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dan mencerminkan ide mereka sendiri.

Kreativitas yang diasah sejak dini memiliki dampak jangka panjang. Di era modern yang serba cepat ini, kemampuan untuk berpikir kreatif sangat dibutuhkan, baik dalam bidang pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang terbiasa berpikir kreatif akan lebih mudah menemukan solusi inovatif terhadap masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, seni budaya di sekolah dasar bukan hanya tentang estetika atau hiburan, melainkan juga landasan untuk mempersiapkan anak-anak menjadi individu yang tangguh dan mampu berinovasi di masa depan.

 

 Seni Budaya untuk Pengembangan Emosional

Selain berperan dalam pengembangan kreativitas, seni budaya juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan emosional anak. Di usia sekolah dasar, anak-anak mulai belajar mengelola perasaan mereka, dan seni menjadi medium yang ideal untuk membantu mereka dalam proses ini. Melalui seni, anak-anak dapat mengekspresikan berbagai emosi yang mungkin sulit mereka ungkapkan dengan kata-kata. Misalnya, saat mereka menggambar atau melukis, emosi seperti kegembiraan, ketakutan, atau frustrasi bisa tersalurkan dengan cara yang sehat.

Lebih dari itu, seni budaya juga mengajarkan empati dan pemahaman emosional. Ketika anak-anak terlibat dalam kegiatan seni bersama teman-teman mereka, mereka belajar menghargai karya orang lain dan memahami perspektif yang berbeda. Ini membantu mereka untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain dan mengembangkan keterampilan sosial yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline