Nandani Nur Ratnasari
PPG Prajabatan 2023
Pendidikan matematika
Universitas Khatolik Widya Mandala Surabaya
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
Keterkaitan antara topik I dan topik IV adalah:
Pada bagian pertama, kita akan menggali dan meresapi perjalanan pendidikan di Indonesia mulai dari masa penjajahan hingga mencapai kemerdekaan. Kami akan mengamati perbedaan signifikan dalam sistem pendidikan sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1854, pendidikan terbatas hanya untuk kelompok tertentu, yang bertujuan mendukung kepentingan keuangan pemerintah Hindia-Belanda, dengan fokus pembelajaran sebatas membaca dan menulis. Seiring waktu, muncul Sekolah Bumi Putera pada tahun yang sama, yang memberikan pengajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung secara terbatas. Organisasi Boedi Oetomo kemudian lahir pada 20 Mei 1908, diikuti oleh pendirian Taman Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922 sebagai tonggak emas dalam sejarah pendidikan nasional.
Pada masa ini, pendidikan masih sangat dipengaruhi oleh ideologi Belanda, yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang siap untuk bekerja dalam administrasi pemerintahan Belanda. Meskipun demikian, semangat masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tetap tinggi. Pemandangan berubah secara drastis setelah kemerdekaan, di mana pendidikan menjadi lebih terbuka dan mudah diakses tanpa intervensi dari pihak asing. Sekarang, tidak hanya layanan pendidikan yang dapat diakses dengan mudah, tetapi juga terdapat beragam jenis pelajaran yang ditawarkan oleh setiap penyedia pendidikan di Indonesia. Tak hanya itu, media pembelajaran yang digunakan pun menjadi lebih beragam. Pendidikan pada saat ini mengintegrasikan literasi, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan teknologi.
Topik IV akan menggali lebih dalam mengenai Pancasila sebagai elemen dan identitas utama bagi masyarakat Indonesia, menyoroti keberagaman yang ada dalam hal agama, suku, ras, kebudayaan, etnis, sosial, dan bahasa. Selain itu, penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah akan dijelaskan melalui konsep Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari enam elemen, yakni berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Dalam konteks keterkaitan antara topik IV dan topik I, fokus utama adalah meningkatkan kesadaran para calon guru profesional terkait perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan sistem pendidikan Indonesia yang semakin berkualitas dari waktu ke waktu. Di samping itu, Ki Hajar Dewantara, figur sentral dalam dunia pendidikan Indonesia, memiliki kontribusi yang signifikan dengan pemikiran-pemikirannya yang masih relevan hingga saat ini. Salah satu konsep yang tetap diterapkan adalah pendidikan berbasis Profil Pelajar Pancasila. Mengingat siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi, tugas seorang guru adalah menghadapi perbedaan tersebut dengan berbagai strategi dan metode agar proses pembelajaran dapat difokuskan pada peserta didik sambil tetap memprioritaskan prinsip-prinsip Profil Pelajar Pancasila.