Lihat ke Halaman Asli

Di Depan White Piano

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bibir mengatup pandangku tak beringsut Cakrawala terlihat pucat; serupa lengang berkepanjangan pada baris-baris sajak. Masa silam yang tembaga tiba-tiba menjelma ke dalam partitur-partitur bisu yang kau mainkan. Sepi dan sendiri kau lewati setiap detik yang berlari di antara garis-garis putih dan komposisi sunyi : ah, mimpi itu tak lagi bisa dikenali! Indramayu, 2010 [caption id="" align="alignnone" width="428" caption="White Piano, Syayidin (Indramayu, 2006)."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline