Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nadila

Mahasiswa

Digitalisasi Internet of Things dan Dampaknya pada Ekonomi

Diperbarui: 3 Juli 2023   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Digitalisasi telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir, dan Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang mempercepat digitalisasi. IoT menghubungkan perangkat elektronik dan memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Namun, digitalisasi IoT juga membawa dampak pada ekonomi yang perlu diperhatikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi IoT telah digunakan dalam berbagai sektor, seperti pertanian, kesehatan, dan manufaktur. Di sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Namun, digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot.

Dalam konteks ekonomi, digitalisasi IoT dapat memberikan dampak yang signifikan. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, IoT dapat memberikan dampak ekonomi global sebesar $11,1 triliun pada tahun 2025. Dalam sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat membuka peluang baru untuk bisnis dan inovasi.

Namun, digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi risiko keamanan siber dan memastikan bahwa digitalisasi IoT memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Digitalisasi IoT telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, IoT dapat memberikan dampak ekonomi global sebesar $11,1 triliun pada tahun 2025. Dalam beberapa tahun terakhir, IoT telah digunakan dalam berbagai sektor, seperti pertanian, kesehatan, dan manufaktur. Di sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik.

Namun, digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot. Dalam beberapa sektor, seperti sektor manufaktur, penggunaan robot dapat menggantikan pekerja manusia dan mengurangi lapangan kerja.

Dalam konteks ekonomi, digitalisasi IoT dapat memberikan dampak yang signifikan. Namun, perlu diingat bahwa digitalisasi IoT juga dapat membawa risiko keamanan siber yang signifikan dan dapat mengurangi lapangan kerja. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi risiko keamanan siber dan memastikan bahwa digitalisasi IoT memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dampak positif dari digitalisasi IoT pada ekonomi adalah meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Di sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat membuka peluang baru untuk bisnis dan inovasi.

Namun, dampak negatifnya adalah risiko keamanan siber yang meningkat dan pengurangan lapangan kerja. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot. Dalam beberapa sektor, seperti sektor manufaktur, penggunaan robot dapat menggantikan pekerja manusia dan mengurangi lapangan kerja.

Dalam menghadapi dampak negatif dari digitalisasi IoT, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan siber dan memberikan pelatihan kepada pekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan dampak sosial dari digitalisasi IoT dan memastikan bahwa penggunaan teknologi tersebut tidak merugikan masyarakat.

Menurut Dr. Ir. Bambang Brodjonegoro, M.Ec., M.Sc., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, digitalisasi IoT dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri Indonesia. Namun, ia juga menekankan pentingnya perlindungan data dan keamanan siber dalam digitalisasi IoT. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline