Lihat ke Halaman Asli

Mengenang Masa Kejayaan NFT

Diperbarui: 22 Januari 2023   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unsplash

Sepanjang tahun lalu, lini masa media sosial di genggaman tangan hingga dinding gemerlap Time Square, New York semakin kompak memamerkan karya seni berbasis blockchain bernama NFT. 

Sepanjang tahun 2021, topik mengenai aset digital ini ramai menjadi perbincangan di internet. Tidak ada yang menyangka bahwa koleksi avatar profil persegi bergambar piksel mampu terjual sampai miliaran rupiah. 

Sebuah cuitan twitter pertama pendirinya, terjual di harga Rp 42 Miliar pada saat itu. Sedangkan di Indonesia sendiri, foto selfie iseng seorang anak muda selama 5 tahun terakhir menjadikannya miliarder dadakakan. Fenomena ini terlihat cukup menjanjikan untuk menjadi peluang ekonomi baru bagi sebagian orang.

Melihat sejarah ke belakang, lahirnya NFT bermula dari konsep "colored coins" yang diterbitkan di blockchain Bitcoin pada 2012 lalu. Colored coins merupakan konsep yang memungkinkan aset fisik di dunia nyata dapat diwakilkan oleh aset digital terdesentralisasi yang ada di blockchain Bitcoin. 

Non-fungible Token atau NFT adalah representasi aset digital yang bersifat unik, eksklusif, tidak dapat diganti, digandakan, dan dipalsukan. Bentuk NFT dapat berupa karya seni digital, nama domain, item dalam game, hingga tanah virtual di dalam metaverse. 

NFT memungkinkan untuk aset digital tersebut dapat 'hidup' di dalam jaringan blockchain. Di dalam jaringan blockchain itulah akan tercatat semua transaksi yang terjadi untuk sebuah token non-fungible. Untuk membuat file (sebagai contoh : gambar) menjadi sebuah NFT, perlu melalui proses minting. 

Proses ini mengubah gambar biasa menjadi crypto assets di dalam blockchain, sehingga gambar tersebut mempunyai underlying value berupa smart contract. 'Kontrak pintar' ini dianggap menjadikan sebuah gambar biasa menjadi eksklusif dan memiliki nilai jual.

LET THE SHOW BEGIN!

Awal tahun 2021 pertumbuhan NFT bergerak positif, diwarnai oleh kucing terbang dengan pelangi dari gambar animasi Nyan Cat yang terjual seharga $600,000. 

Diikuti oleh cuitan pertama Jack Dorsey's yang dibeli oleh pengusaha kripto asal Malaysia, Sina Estavi seharga $2,9M atau sekitar Rp 42 miliar pada saat itu. Dan yang menjadi salah satu NFT termahal karya seniman Beeple, berjudul "Everydays : The First 5000 Days" yang terjual di rumah lelang Christie's seharga $69,346,250.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline