Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Bentakan Orang Tua terhadap Pertumbuhan Remaja

Diperbarui: 27 November 2024   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebagai orang tua, kita tentu ingin yang terbaik untuk anak-anak kita. Namun, dalam upaya mendidik mereka, kadang-kadang kita tidak bisa menghindari bentakan atau suara yang lebih tinggi. Meskipun niat orang tua biasanya baik, yaitu agar anak-anak bisa lebih disiplin dan belajar dari kesalahan, bentakan ternyata bisa memiliki dampak yang cukup besar, terutama pada perkembangan remaja.

1. Meningkatkan Rasa Takut dan Cemas

Bentakan dari orang tua bisa membuat remaja merasa takut atau cemas. Dalam fase remaja, mereka sedang membentuk identitas dan belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Ketika orang tua sering membentak, remaja bisa merasa tidak dihargai atau bahkan tidak disayangi. Ini bisa menyebabkan mereka merasa takut untuk mengungkapkan perasaan atau pendapat, dan akhirnya menahan banyak hal dalam diri mereka.

2. Merusak Hubungan Orang Tua dan Anak

Remaja cenderung semakin menjauh dari orang tua mereka ketika sering dibentak. Bukannya merasa lebih dekat, mereka justru merasa tertekan dan mulai menghindari percakapan dengan orang tua. Bentakan bisa membuat anak merasa tidak nyaman atau tidak aman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Padahal, komunikasi yang sehat adalah kunci hubungan yang baik antara orang tua dan anak.

3. Mempengaruhi Rasa Percaya Diri Remaja

Saat dibentak, remaja bisa merasa diperlakukan dengan cara yang merendahkan. Ini dapat mengganggu rasa percaya diri mereka. Jika seseorang sering mendengar kata-kata yang menyakitkan atau teriakannya, mereka bisa merasa bahwa dirinya tidak cukup baik, dan akhirnya menurunkan rasa percaya diri mereka. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempengaruhi cara mereka melihat diri mereka sendiri, bahkan ketika mereka tumbuh menjadi orang dewasa.

4. Mengarah pada Perilaku Agresif atau Menutup Diri

Jika remaja merasa sering dibentak, ada dua kemungkinan reaksi yang bisa muncul: mereka bisa menjadi lebih agresif atau malah cenderung menutup diri. Beberapa remaja mungkin merasa frustrasi dan marah, sehingga mereka menunjukkan perilaku agresif baik di rumah maupun di luar rumah. Di sisi lain, ada juga yang menjadi lebih tertutup, merasa bahwa dunia ini tidak mendukung mereka dan akhirnya memilih untuk tidak berbicara dengan siapa pun, bahkan dengan teman-temannya.

5. Memengaruhi Kesehatan Mental Anak

Kesehatan mental remaja bisa terganggu jika mereka terus-menerus dibentak. Remaja yang sering merasa tertekan atau cemas bisa lebih mudah mengalami masalah seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan tidur. Hal ini bisa memperburuk kualitas hidup mereka, baik di sekolah, hubungan sosial, maupun dalam kegiatan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline