Lihat ke Halaman Asli

Sahabatku, Inspirasiku Jalani Hidup Sehat

Diperbarui: 7 Mei 2019   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Saya percaya bahwa energi itu mengalir, bahkan bisa menjadi energi yang lebih besar apabila kita mau membaginya.

Saya memiliki seorang teman baik sejak SMP hingga SMA, namanya Muhammad Reza Al Hakim,

Singkat cerita kami tidak bertemu sekitar lima hingga enam tahun. Saat pertemuan itu membuat saya terkejut dan bertanya dalam hati. Apa yang membuat dia mengalami transformasi? Dia mengalami perubahan yang sangat drastis, baik secara fisik maupun kedewasaan.

Satu hal darinya yang tidak berubah adalah sikapnya yang malu-malu. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya apa yang membuatnya berubah dari yang sebelumnya tidak peduli kesehatan, hingga akhirnya memiliki tubuh yang atletis.

Satu jawabannya yang saya ingat saat mengobrol dengannya suatu hari bersama sahabat-sahabat yang lain.

"Aku kan dokter, sudah sepatutnya memberi contoh gaya hidup sehat kepada masyarakat, jadi bukan teori aja, terus kalau seseorang nggak care sama dirinya sendiri, apa mungkin dia care sama pasangan atau orang-orang di sekitarnya?" jawabnya singkat sambil melontarkan pertanyaan yang kami jawab dengan senyuman, mungkin karena saya dan teman-teman yang lain masih belum peduli dengan gaya hidup sehat

Sejak mendengar jawabannya itu saya merasa sangat antusias dengan gaya hidup sehat.  Semestinya bukan cuma dokter saja yang sepatutnya aware terhadap kesehatan, apalagi untuk kesehatan diri sendiri. Sudah hal yang common jika kita harus peduli dengan kesehatan dan kebersihan diri.  Bukankah diri ini titipan dari Tuhan yang Maha Esa yang harus kita jaga?

Mulai hari itu saya diet, karena berat saya waktu itu hampir menyentuh angka 80 Kg padahal tinggi saya 165 cm.

Saya mengalami proses yang panjang untuk menurunkan berat badan sekitar 17Kg.

Mulai memilih makanan yang akan saya konsumsi, memilih waktu makan, memilih olahraga yang bisa saya lakukan secara konsisten bahkan saya rela untuk diet seumur hidup jika itu baik untuk kesehatan. 

Saya berlatih hampir setiap hari, karena dengan tubuh tambun seperti itu rasanya untuk bergerak saja saya mengalami kesulitan, contohnya sholat, padahal sebelumnya saya pikir punya tubuh tambun pun hidup saya masih bahagia. Namun dalam lubuk hati saya yang paling dalam tentu saya menjadi pribadi yang kurang percaya diri dan sulit beraktivitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline