Lihat ke Halaman Asli

Andesna Nanda

TERVERIFIKASI

You Are What You Read

Melihat Lebih Jernih Trend Quiet Quitting

Diperbarui: 15 Juni 2024   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- pegawai perusahaan. (Freepik/Pressfoto via Kompas.com)

Quiet quitting atau berhenti secara diam-diam, yaitu fenomena karyawan yang meninggalkan organisasi tanpa pemberitahuan atau keriuhan, merupakan kekhawatiran yang semakin meningkat di tempat kerja dalam era modern saat ini

Meskipun beberapa orang mungkin memandangnya sebagai pilihan pribadi, namun dampak dari quiet quitting dapat merugikan keberhasilan organisasi.

Sebagai pendapat pribadi, Quiet quitting dapat dianggap buruk atau biasa saja tergantung pada konteks dan situasinya.

Quiet quitting merujuk pada tindakan seseorang untuk berhenti dari pekerjaan atau tanggung jawab tanpa memberi tahu atasan atau rekan kerja dengan jelas.

Dalam beberapa kasus, quiet quitting dapat dianggap buruk karena dapat meninggalkan kekosongan dalam pekerjaan atau tanggung jawab yang tidak terpenuhi. 

Hal ini dapat mengganggu produktivitas tim dan menciptakan ketidakpastian di tempat kerja.

Namun, ada juga situasi di mana quiet quitting dianggap biasa saja. Misalnya, jika seseorang merasa tidak aman atau tidak nyaman di tempat kerja, mereka mungkin memilih quiet quitting untuk melindungi diri mereka sendiri. 

Dalam kasus seperti itu, quiet quitting dapat dianggap sebagai tindakan yang wajar untuk menjaga kesejahteraan pribadi.

Setiap Individu Punya Konteks yang Berbeda

Penting untuk diingat bahwa setiap situasi berbeda, dan penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor individu dan konteks sebelum membuat penilaian tentang apakah quiet quitting itu buruk atau biasa saja.

Ketika karyawan memilih untuk keluar secara diam-diam, mereka mungkin sudah kehilangan peran mereka secara emosional, yang mengakibatkan menurunnya motivasi dan komitmen terhadap pekerjaan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline