Lihat ke Halaman Asli

Nanda Helmalia Putri

Long life learner

Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka di SMP Negeri 187 Jakarta

Diperbarui: 2 Oktober 2021   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Enam mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di Mitra Sekolah SMPN 187 Jakarta yang beralamatkan di Jalan Gaga utama, Semanan Kalideres, Jakarta barat. Dimulai dari tanggal 28 dan 29 September 2021. Kegiatan PLP 1 ini dilaksanakan selama masa pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Dokpri

Dokpri

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) bertujuan untuk memberikan pegalaman kepada mahasiswa dalam bidang Bimbingan dan Konseling, serta manajerial di sekolah, dalam rangka melatih dan kompetensi keguruan atau kependidikan. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, menghayati permasalahan sekolah, baik yang terkait dengan proses bimbingan maupun kegiatan manajerial kelembagaan. 

Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di sekolah, dan memacu pengembangan sekolah dengan cara menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri.

Di PLP 1 kami belajar menjadi guru baik secara keterampilan maupun etika. Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan. PLP dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dengan SMPN 187 Jakarta.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, merupakan lembaga pendidikan yang mencetak guru professional di bidang pembelajaran konselor.

Dokumentasi Wawancara Kepala Sekolah

Pada saat wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 187 Jakarta, Ibu Harmonis, S.Sn menjelaskan "Bahwa kultur SMPN 187 Jakarta yang sudah dibangun terlihat pada saat praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah diterapkan. Tercemin pada saat peserta didik melakukan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun). Kemudian guru dan peserta didik kondusif saat melakukan pengkondisian awal belajar dengan memperhatikan suasana pembelajaran yang tenang dan nyaman. Penggunaan seragam sekolah juga dilakukan oleh mayoritas peserta didik sebagai bentuk kedisiplinan. Lalu, seluruh warga SMPN 187 Jakarta juga saling mengingatkan mengenai hal-hal untuk menjaga kebersihan, menjaga ketenangan, dan memanfaatkan waktu dengan baik."

Dokumentasi Wawancara Guru BK

Selanjutnya, pada saat wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling SMPN 187 Jakarta, Ibu Dra. Hj. Sri Muryati Meirani, MM menjelaskan "Kendala yang dirasakan saat pembelajaran daring/luring/blended itu adalah salah satunya di kuota dikarenakan ada beberapa peserta didik yang lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk kuota internet yang minimalis sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif dilakukan secara maksimal. Namun setelah adanya pemberlakuan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, SMPN 187 Jakarta tetap melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat dengan cara membagi waktu kegiatan belajar. Selain itu, kendala yang dirasakan terutama oleh peserta didik yaitu absensi kehadiran dikarenakan ada beberapa siswa yang telat dalam mengisi absen kehadiran sehingga membuat kendala para guru dalam menginput data."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline