Lihat ke Halaman Asli

Perkahwinan

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14172555111790820334

Ditaburi dengan benih-benih cinta dan kasih sayang, tumbuh kebahagiaan dalam hati nan senang

Perjuanagn berlabuh menuju dermaga kasih sayang, merupakan bait-bait pertama syair kehidupan

Itulah keindahan dari permulaan yang dihalalkan

Pertemuan antara dua roh bergandengan, berdiri di atas keteguhan cinta permadani keemasan menghiasi singgasana pelaminan

Atas cinta dan kasih sayang,kesetiaan bak mahkota pengabdiaan

Kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan tulisan, begitu damai . . . tenang . . . tenang . . . damai dan tenang . . .

Malam dengan segala kedamaian dan dingin yang menyelimuti ke dua insan

Disaksikan atas rembulan dalam keheningan malam dengan sinar rembulan menerobos masuk ke sela-sela ruangan, seakan-akan telah ditakdirkan atas kuasa dan kehendakNya

Cahaya rembulan sedikit demi sedikit menghilang dari sela-sela ruangan, karena rembulan mulai malu menampakkan dirinya, berganti mentari yang melaksanakan tugasnya



Warna cakrawala yang merah merekah di kala fajar dengan angin yang menari-nari di antara dedaunan

Embun-embun yang berlinang diatas dedaunan, memberikan bau khas pagi kesegaran

Sekarang dua insan telah menyatu menjalani lembaran baru

Berjalan bergandengan tangan dengan penuh kegembiraan di selimuti sayap-sayap putih malaikat cinta dan kasih sayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline